Pelaksanaan Tanah Lot Art and Food Festival ke-4 tahun 2023, di hari pertama, Kamis (22/6), berlangsung semarak. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Festival Tanah Lot yang berlangsung selama empat hari berhasil membukukan transaksi senilai Rp3,5 miliar lebih. Angka tersebut melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp2 miliar lebih.

Asisten Manager DTW Tanah Lot I Putu Tony Wirawan menyampaikan, transaksi selama festival kali ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan festival sebelumnya yang hanya mencatat penjualan tiket sebesar Rp2 miliar. “Transaksi sebesar Rp3,5 miliar lebih ini berasal dari penjualan tiket masuk, pasar, serta hasil penjualan UMKM dan kuliner yang berpartisipasi dalam festival. Dalam hal ini, stan kuliner street food dan wahana permainan anak menjadi kontributor terbanyak dalam transaksi UMKM,” jelasnya, Kamis (29/6).

Baca juga:  Karena Ini, Kuota Kredit UKM untuk Pertanian Sulit Diakses Subak Abian

Wirawan juga mengungkapkan bahwa puluhan UMKM terlibat dalam festival ini, termasuk 64 stan serta los pasar seni dan los pedagang. Menariknya, makanan street food menjadi daya tarik utama yang paling diminati oleh pengunjung, diikuti dengan antusiasme yang tinggi terhadap wahana permainan.

Wirawan berharap jumlah transaksi yang telah tercapai ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Tabanan. “Kami berharap ke depannya akan semakin baik dan kunjungan akan meningkat karena festival ini menjadi awal kebangkitan setelah masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Baca juga:  Dari Ribuan Unit Usaha Pariwisata di Badung, Belum Sampai 30 Persennya Bersertifikat CHSE

Sementara itu, data kunjungan selama empat hari festival di Tanah Lot juga mencatat angka yang mengesankan. Pada Kamis (22/6), tercatat 8.286 pengunjung, sedangkan pada Jumat (23/6) terdapat 7.644 pengunjung. Pada Sabtu (24/6), jumlah kunjungan mencapai 10.588 pengunjung, dan pada Minggu (25/6), tercatat 10.883 kunjungan. Data ini belum termasuk kunjungan pada malam hari yang belum terhitung.

Manajer DTW Tanah Lot Made Sudiana mengungkapkan, setiap harinya kunjungan ke festival mencapai angka fantastis dengan jumlah pengunjung mencapai puluhan ribu. “Meskipun perbedaannya tipis dengan festival sebelumnya, festival kali ini cukup ramai karena diselenggarakan setelah masa pandemi,” jelas Sudiana.

Baca juga:  Dibandingkan Bom Bali, Implikasi COVID-19 Lebih Parah

Keberhasilan festival menunjukkan potensi yang besar bagi pariwisata dan UMKM di Tabanan. Hal ini memberikan harapan baru dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Selain transaksi yang mencapai rekor, festival ini juga mencatat jumlah kunjungan yang mengesankan.

Selama empat hari festival, tercatat 37.351 pengunjung, dengan catatan bahwa data tersebut belum mencakup kunjungan malam hari yang belum terhitung. Angka kunjungan yang tinggi ini membuktikan bahwa minat masyarakat untuk kembali menikmati kegiatan budaya dan pariwisata telah pulih seiring dengan perbaikan situasi pandemi. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *