I Nyoman Esha Pradnyana Sucipta Putra. (BP/Istimewa)

Oleh I Nyoman Esha Pradnyana Sucipta Putra

Bedah plastik merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada perbaikan jaringan tubuh atau kulit yang rusak dan cacat akibat kondisi tertentu, misalnya luka bakar, kecelakaan, tumor, dan penyakit bawaan sejak lahir. Profesi dokter bedah plastik sering kali dikaitkan dengan tindakan mengubah bagian tubuh tertentu agar tampak semakin menarik.

Padahal, cabang kedokteran bedah umum ini memiliki ruang lingkup yang lebih luas, bahkan meliputi fungsi rekonstruksi guna memperbaiki bentuk tubuh yang rusak.

Menurut Irena Sakura Rini, dokter ahli bedah plastik dari Rumah Sakit Dharmais, bedah plastik rekonstruksi bisa diterapkan untuk pasien pasca-pengangkatan tumor, cacat lahir, trauma kecelakaan, luka bakar, hemangioma
(tumor pembuluh darah yang menonjol keluar). Jenis bedah ini bisa dilakukan di semua bagian tubuh pasien.

Mulai dari wajah hingga tubuh. Di Indonesia, bedah plastik dirintis oleh Profesor Moenadjat Wiratmadja. Setelah lulus spesialis bedah dari Fakultas Kedokteran Universitas Kndonesia (UI) pada 1958, dia melanjutkan pendidikan bedah plastik di Washington University dan Barnes Hospital di Amerika Serikat hingga tahun 1959.

Baca juga:  Kedokteran Bedah Plastik di Indonesia

Sepulang dari AS, Moenadjat mengkhususkan diri memberikan pelayanan umum dan pendidikan bedah plastik pada mahasiswa dan asisten bedah di Fakultas Kedokteran UI dan RS Cipto Mangunkusumo. Moenadjat wafat pada tahun 1980.

Seiring perkembangannya, di tahun tersebut, 11 orang dokter bedah plastik yang ada di Indonesia mendirikan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia (Perapi). Perhimpunan ini merupakan wadah para dokter spesialis bedah plastik.

Bedah Plastik Rekontruksi dan Estetika

Kegiatan bedah plastik di Indonesia semakin meroket sejak pembatasan sosial ke luar negeri akibat pandemi virus corona (Covid-19). Ada dua kegiatan bedah plastik yang kerap diminati masyarakat Indonesia.

Pertama, adalah bedah rekonstruksi, kedua adalah bedah estetik. Bedah rekonstruksi, artinya mengubah
bentuk yang sebelumnya dipandang abnormal menjadi normal misalnya operasi bibir sumbing, operasi pada patah tulang wajah, ataupun rekonstruksi payudara pasca bedah kanker payudara.

Baca juga:  Bedah Plastik sebagai Industri Pariwisata

Sementara bedah estetik, artinya, pasien akan melakukan pembedahan untuk mencapai kesempurnaan dari yang sudah baik menjadi lebih baik.
Alasannya, para dokter bedah plastik di Indonesia tak kalah dengan dokter bedah plastik di daratan Asia seperti Korea Selatan atau China.

Tenaga medis bedah plastik Indonesia pun bahkan tak kalah dari tenaga medis sejenis di daratan Eropa dan Amerika yang terbiasa melayani pasien dengan karakter kulit Kaukasia. Dijamin hasil jahitan bedah plastik Indonesia tidak kalah dengan bedah plastik luar negeri.

Pengecekan kesehatan itu penting juga untuk mendeteksi penyakit komorbid yang mungkin diderita pasien, misalnya; hipertensi, ataupun jantung yang berat. Hal ini akan menjadi pertimbangan sebelum diputuskan melakukan operasi.

Saat ini, jenis bedah estetik yang sedangrl ramai diminati masyarakat adalah bedah untuk kelopak mata. Tren ke depan masih cenderung sama yaitu proses bedah plastik untuk area wajah.

Untuk menjamin klinik hingga skala rumah sakit di Indonesia saat ini sudah menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan bedah plastik. Meski demikian, tarif yang dikenakan sangat tergantung dari kondisi kesehatan pasien, perawatan yang dibutuhkan, hingga layanan yang hendak dipilih pasien.

Baca juga:  Adiksi Viral: Antara Nalar dan Kreativitas

Kondisi medis tertentu yang membutuhkan penanganan bedah plastik, seperti: bekas luka pasca kanker, termasuk kanker kulit dan kanker payudara yang sederhana hingga kompleks bersama dengan dokter bedah kanker (onkologi), luka bakar ringan hingga berat, munculnya bekas luka yang mengganggu penampilan atau fungsi tubuh, luka kronis akibat tirah baring
lama, kelainan bawaan sejak lahir, misalnya bibir sumbing, cedera fisik yang mengakibatkan
bagian tubuh rusak atau cacat, trauma dan patah tulang daerah wajah, cedera terlepasnya kulit dan jaringan dibawahnya akibat kecelakaan.

Dokter bedah plastik dalam bidang estetik juga mampu melakukan prosedur bedah plastik yang bersifat memperindah penampilan pasien yang normal tanpa adanya penyakit yang mendasari menjadi super normal atau lebih indah,

Penulis, Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekontruksi dan Estetika, Magister Kedokteran Klinis.

BAGIKAN