Sejumlah Kain Tenun Bebali dipajang. Perajin mulai menerima pesanan setelah dua tahun lebih vakum karena pandemi COVID-19. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Para penenun kain bebali yang ada di Banjar Dinas Kangin, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem sempat vakum. Hal itu dikarenakan pandemi COVID-19 mengakibatkan pesanan nihil.

Ketua Kelompok Pencelup dan Penenun Karya Sari Warna Alam, I Wayan Karya, mengungkapkan, saat ini pihaknya mulai menerima pesanan. “Kami sangat bersyukur karena saat ini sudah mulai pesanan. Kami baru mulai menerima pesanan lagi sejak dua bulan yang lalu. Meskipun jumlah yang dipesan masih sedikit, akan tapi tetap disyukuri karena para penenun kembali dapat bekerja,” ucapnya belum lama ini.

Baca juga:  Jalankan Misi #MakeanImpact, BPR Lestari Mebanjaran di Desa Siangan Gianyar

Karya, mengatakan, selama pandemi COVID-19 praktis tidak ada pesanan. Sehingga banyak penenun yang mencari pekerjaan sampingan.

Kata dia, terdapat sekitar 15 orang penenun yang masih aktif dan sudah kembali bekerja setelah sempat tidak menenun selama dua tahun lebih. “Setelah kembali ada pesanan mereka dengan semangat kembali bekerja dan berharap akan ada terus pesanan sehingga mereka dapat terus bekerja seperti dulu. Kami berharap, seiring kondisi mulai membaik, kedepannya pesanan terus mengalami peningkatan,” harapnya.

Baca juga:  Krama Bali Mesti "Mulat Sarira" Atasi COVID-19

Dia menjelaskan, untuk harga mulai dari Rp 200 ribu-Rp 5 juta tergantung motif, tingkat kesulitan dan lainnya. Untuk satu kain bisa menghabiskan waktu dari 2 minggu hingga 3 bulan. “Untuk proses awal sampai akhir menggunakan cara alami. Bahkan pewarnaan benang pun dilakukan secara alami tanpa ada sentuhan bahan kimia. Sehingga kualitas kain tenun yang dihasilkan lebih baik,” tandasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN