SINGARAJA, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 berdampak pada berbagai sektor, tak terkecuali pada ketersediaan kantong darah di wilayah Kabupaten Buleleng. “Sejak virus Corona merebak, ketersediaan kantong darah di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Cabang Buleleng semakin menipis,” jelas kata Kepala UTD PMI Buleleng dr. Rizzani.

Stok yang menipis ini diperkirakan karena masyarakat mematuhi imbauan pemerintah untuk tetap di rumah saja sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah virus Corona. Mengantisipasi semakin menipisnya stok kantong darah di UTD PMI Buleleng,

Baca juga:  Ini, Hasil Pemeriksaan Luar Jasad Korban Penganiayaan Berujung Tewas

Jagabaya Dulang Mangap (JDM) Kabupaten Buleleng melakukan aksi cepat tanggap dengan menggelar gerakan donor darah. Sebanyak 110 relawan dikerahkan untuk mendonorkan darahnya dalam 2 sesi kegiatan.

Aksi pertama dilaksanakan di markas PMI Buleleng. Sebanyak 50 orang datang bergantian mendonorkan darahnya sehingga terkumpul 40 kantong darah.

Sementara aksi kedua dilakukan di Geriya Agung Lingga Buana Pemuteran Gerokgak. Sebanyak 60 relawan datang secara bergantian ke geriya.

Di lokasi ini, petugas PMI lengkap dengan mobil transfusinya melakukan pelayanan jemput bola. Aksi ini berhasil mengumpulkan 45 kantong darah.

Baca juga:  Ini, Sasaran Penerima Vaksin Tahap Pertama di Bali

“Aturan physical distancing dan protap kesehatan dalam pencegahan wabah virus Corona tetap diberlakukan. Jadi, relawan kami datang 5 orang bergantian hingga terkumpul 60 kantong darah,” jelas Ketua JDM Kabupaten Buleleng Putu Pasek Agung Dibia Atmaja, S.E., Senin (20/4).

Lebih jauh Pasek Dibia menyatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai panggilan kemanusiaan. “Seperti diketahui, transfusi darah sangat penting menyelamatkan hidup seseorang, sehingga hal ini sangat urgent dilaksanakan di tengah menipisnya stok darah,” jelas pria yang juga seorang bankir ini.

Baca juga:  Tiga Zona Orange Tambah Korban Jiwa COVID-19, Satu Warga Sudah Sebulan Lalu Meninggal

Hal ini sesuai slogan JDM menjadikan semangat mempersatukan umat dan mengabdi bagi kemanusiaan sebagai kewajiban utama yaitu Satya Ring Sesana lan Wirang Ring Semeton. Baginya, panggilan kemanusiaan membantu sesama tidak harus berhenti di tengah wabah yang melanda.

“Hanya saja cara untuk melaksanakannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan tentang penanganan dan pencegahan penyebaran wabah virus Corona agar semua bisa aman dan tetap sehat,” jelas pria yang akrab disapa Gung Paul ini. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *