Pesawat AirAsia. (BP/dok)

JAKARTA, BALIPOST.com – Mempertimbangkan situasi risiko wabah COVID-19 di tanah air dan untuk mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia dalam mengatasi penyebarannya, AirAsia Indonesia (kode penerbangan QZ) berinisiatif menghentikan sementara seluruh layanan penerbangan mulai 1 April 2020. Penerbangan rute domestik akan dihentikan sementara hingga 21 April 2020, rute internasional dihentikan hingga 17 Mei 2020, demikian rilis yang diterima Minggu (29/3).

Dalam rilisnya, AirAsia Indonesia menyatakan akan terus memantau perkembangan situasi dan akan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan untuk memulai kembali layanan penerbangan nantinya saat situasi mulai membaik. Penumpang yang terdampak akan menerima pemberitahuan melalui email dan SMS yang terdaftar saat pembelian tiket.

Baca juga:  Pengalaman Rasakan Gempa di Jepang, Megawati dan Keluarga Panik Sementara Warga Tenang Saja

AirAsia menawarkan fleksibilitas pilihan termasuk kesempatan untuk ‘Ubah Jadwal’ tanpa batas dan tanpa biaya tambahan, atau ‘Akun Kredit’ berupa saldo senilai pembelian yang dapat digunakan untuk pembelian tiket berikutnya selama 365 hari.” Untuk informasi lebih lanjut terkait layanan kompensasi yang ditawarkan, silakan kunjungi support.airasia.com,” sebut rilis itu.

Untuk pemesanan yang dilakukan melalui layanan group booking, agen perjalanan atau pihak ketiga lainnya, silakan menghubungi agen masing-masing untuk bantuan lebih lanjut. Bagi calon penumpang yang mempunyai kebutuhan mendesak untuk melakukan perjalanan dalam waktu dekat, AirAsia Indonesia menyarankan untuk mengubah jadwal keberangkatannya menjadi sebelum 1 April 2020.

Baca juga:  Kebakaran di TPA Suwung, Proses Pendinginan Masih Berlangsung

Calon penumpang juga disarankan untuk memantau informasi imbauan terkini yang tersedia di support.airasia.com dan akun sosial media AirAsia dari waktu ke waktu. AirAsia Indonesia tetap berkomitmen menawarkan layanan penerbangan khusus dalam upaya repatriasi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing, maupun pengiriman barang bantuan ke lokasi-lokasi yang terdampak oleh situasi pembatasan perjalanan. (kmb/balipost)

BAGIKAN