Pemkab Badung melakukan penebaran benih ikan untuk meningkatkan produksi perikanan di wilayahnya. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Merosotnya sektor pariwisata akibat mewabahnya virus Corona membuat pendapatan daerah Kabupaten Badung anjlok. Kalangan DPRD Badung pun mengusulkan eksekutif melirik sektor alternatif yakni perikanan dan perkebunan.

Anggota Komisi II DPRD Badung, I Made Wijaya, Kamis (5/3), menyampaikan, eksekutif harus mampu menggerakkan potensi pendapatan daerah selain pariwisata. “Janganlah bergantung pada pariwisata. Masih ada perikanan, perkebunan. Mestinya kan diplot, dengan hasil pariwisata kita bangun perikanan dan perkebunan,” jelasnya.

Baca juga:  Ramaikan Pasar Beringkit, Perumda Buka Senggol

Dikatakannya, ketergantungan terhadap pariwisata sangat berbahaya. Sebab, pariwisata rentan terhadap isu-isu negatif. “Marilah dengan hasil pariwisata kita bangun perikanan dan perkebunan,” sebutnya.

Saat ini Badung memiliki tiga balai benih ikan (BBI) yakni di Kelurahan Kapal seluas 60 are, di Desa Petang seluas 20 are dan Balai Benih Ikan di Desa Baha seluas 3 hektar yang masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan di sektor perkebunan pemerintah setempat mengembangkan pertanian bawang, cabai dan nanas.

Baca juga:  Pembangunan Pengolahan Limbah B3, Diminta Kepastian Terjaganya Lahan Pertanian

Pemkab Badung mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2 miliar untuk bantuan meliputi semua sarana, mulai dari bibit, pupuk, pestisida, mulsa, termasuk pupuk kandang. (Parwata/balipost)

BAGIKAN