Stok beras di Gudang Bulog. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Di tengah mewabahnya virus Corona, ada kekhawatiran stok pangan terganggu. Namun pemerintah daerah dan Bulog telah menyatakan kesediaan pangan cukup untuk beberapa bulan.

Demikian juga untuk produk impor seperti sebagian jenis beras, bawang putih, kedelai, ketersediaannya saat ini mencukupi. “Kita di logistik bahan pangan ini belum ada kendala terkait distribusi maupun ketersediaannya masih lancar saja,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta, Selasa (3/3).

Jarta hanya mengkhawatirkan ketika isu wabah Corona meluas, oknum-oknum tertentu memanfaatkan situasi tersebut untuk memainkan stok dan harga pangan. Namun telah ada satgas pangan yang telah mengawasi peredaran pangan sehingga jika ada indikasi penimbunan, akan segera diusut.

Baca juga:  Bali Masuki Musim Kemarau Pada April, Ini Daerah Berpotensi Kekeringan

Hanya saja, diakui sempat terjadi isu penutupan impor. Namun saat ini kondisinya kembali normal, begitu juga dengan ketersediaannya. Bahan pangan yang diimpor seperti beras, kedelai dan bawang putih.

Hampir 90 persen kebutuhan bawang putih diimpor dari Tiongkok. Negara penghasil bawang putih terbesar adalah Tiongkok dengan harga kompetitif dan kualitasnya bagus.

Pemerintah daerah juga tidak ada kebijakan untuk menutup akses logistik bahan pangan sehingga pasokan lancar dari luar daerah Bali baik dari Jawa maupun NTB. “Telur, daging, minyak, juga cukup untuk 3 bulan. Malah kita bawa telur ke luar daerah,” jelasnya.

Baca juga:  Gara-gara Ini, ABG Diciduk Polisi

Dengan perhitungan stok yang dilakukan pada Januari, diperkirakan ketersediaan pangan cukup untuk tiga bulan.

Sedangkan ketersediaan bahan pokok lain berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Bali tahun 2019, cukup untuk 3 bulan ke depan. Kebutuhan beras berdasarkan data tahun 2019 sebanyak 424.324 ton per tahun, sedangkan ketersediaannya 571.041 ton.

Kebutuhan gula pasir 27.000 ton per tahun sedangkan ketersediaannya diklaim mencukupi 36.500 ton. Kebutuhan minyak 958 liter, sedangkan ketersediaannya 24.500 liter. Kebutuhan cabai rawit 13.053 ton dan ketersediaannya 51.405 ton.

Kebutuhan bawang putih 781 ton sedangkan ketersediaannya 6.064 ton. Kebutuhan bawang merah 24.892 ton sedangkan ketersediaannya 26.108 ton. Kebutuhan telur ayam ras 48.253 ton, sedangkan ketersediannya 50.514 ton. Kebutuhan daging ayam ras 80.225 ton ketersediannya 11.200.661 ton. Kebutuhan daging sapi 11.709 ton sedangkan ketersediaannya 7.495.428 ton.

Baca juga:  Khawatir Penyebaran COVID-19 Tambah Parah, Buleleng Haruskan OTG-GR Isoter

Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi, dan Cadangan Pangan Dinas Pertanian Provinsi Bali, Made Tresna Kumara mengatakan, ketersediaan beras dan bahan pangan lainnya cukup untuk tiga bulan ke depan. Di tengah kondisi mewabahnya virus corona, ketersediaan bahan pangan yang didatangkan dari luar negeri tentu akan berdampak dengan adanya wabah virus corona ini. Namun untuk tiga bulan ke depan stok bahan pangan dinilai aman. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN