DENPASAR, BALIPOST.com – Jajanan khas bali kian digemari. Itu pula yang mendorong bertumbuhnya usaha kuliner khas Bali.

Salah satunya, Warung Laklak Bali Rama. Usaha warung ini  menjadi warung laklak pertama di Bali, dirintis oleh I Gde Yota asal Desa Gobleg Singaraja.

Selama 5 tahun menjalankan usaha kuliner ini, Gde Yota telah menambah dua cabang usaha. Menurut Yota, tahun pertama usahanya bisa menghabiskan sampai 3,25 kwintal tepung beras dengan omzet mencapai 8 sampai 12 juta per hari.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Beralih Jadi Dagang Laklak Pengangon, Usaha Laris

Di tengah semakin maraknya bertumbuh warung serupa, Gde Yota tetap optimis dengan usahanya. Yota memiliki kunci rahasia mempertahan rasa laklak produksinya.

Proses memasak dilakukan secara tradisional dengan menggunakan tunggu batu bata serta cetakan yang khusus didatangkan dari Desa agobleg. Untuk pemanis, Yota menggunakan gula aren terbaik dari Pedawa.

Selain laklak, juga tersedia jenis kue tradisional Bali lainnya seperti lukis, pisang rai, olen, mbung, pisang goreng, sumping waluh, sumping pisang dan timus.

Baca juga:  Kalah Saing dengan Kuliner Mancanegara, Kuliner Bali Belum Jadi Tuan Rumah

Yota berharap, usaha kuliner Bali akan tetap eksis dan mampu menjadi ikon. Ia pun rajin mengikuti pameran- pameran untuk lebih memperkenalkan jajanan khas Bali. (Mondris/bali tv)

BAGIKAN