Ilustrasi babi mati. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus babi mati mendadak di Kabupaten Tabanan terus bertambah. Jumlahnya mencapai puluhan ekor dari data terakhir di Januari 2020.

Data Dinas Pertanian Tabanan, hingga pertengahan bulan Februari 2020 ini sudah diangka 562 ekor, dari sebelumnya di bulan Januari terdata 537 ekor. Artinya ada penambahan babi mati sebanyak 25 ekor.

Saat ini, dari 75.626 total populasi babi di Tabanan, baru terdata di dinas sebanyak 2.142 ekor. Dari babi yang telah terdata tersebut mati sebanyak 562 ekor.

Baca juga:  Puluhan Advokat Minta Pelaku Penutupan Kantor LABHI Ditahan

Kasi Keswan bidang peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Drh. Ni Nengah Pipin Windari, seijin Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Nyoman Budana mengatakan sampai saat ini pendataan dan sosialisasi masih terus dilakukan ke peternak. “Babi mati masih terjadi rata-rata dua sampai tiga ekor,” ucapnya.

Di tengah musibah yang dihadapi peternak, Pipin juga sangat menyayangkan ulah oknum saudagar babi yang justru memanfaatkan situasi saat ini untuk merusak harga. Padahal harga babi di tingkat tukang jagal maupun di pasaran masih normal.

Baca juga:  Pandemi COVID-19 Belum Berakhir, Melandainya Kasus Harian Jangan Buat Lengah

“Bayangkan saja, ada yang dihargai Rp 300 ribu untuk satu ekor babi berat 80-100 kilogram,” terangnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN