Petugas Diskes Buleleng melakukan fogging untuk mengendalikan nyamuk penyebar penyakit demam berdarah. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Penyebaran penyakit demam berdarah (DB) di Kabupaten Buleleng tergolong tinggi. Ini dibuktikan dengan temuan kasus penularan DB di daerah ini.

Data yang didapat di lapangan, Kamis (13/2), dalam dua bulan sejak 1 Januari sampai 3 Februari, penyebaran DB positif mencapai 382 kasus dengan 1 orang meninggal.

Tertinggi terjadi di Kecamatan Tejakula dengan 97 kasus. Selanjutnya di Kecamatan Buleleng 60 kasus, Banjar 57, Seririt 52, Sukasada 40, Busungbiu 32, Kubutambahan 16, Gerokgak 12 dan di Kecamatan Sawan dengan 9 kasus.

Baca juga:  Gunung Agung Siaga, Warga Ban dan Dukuh Karangasem Berdatangan ke Les

Kabid Pengendalian Penyakit Diskses Buleleng dr. Gede Suariyawan mengatakan, penularan DB positif di daerahnya tergolong tinggi. Bahkan, Desa Les, Penuktukan, Bondalem dan Desa Tejakula masuk kategori endemis penyebaran DB.

Disebutkannya, warga di beberapa desa itu banyak yang memiliki bak penampung air, baik di tempat-tempat umum maupun di rumah. Lantaran tidak terawat, bak penampung air itu menjadi sarang nyamuk yang kemudian menularkan DB. ”Apalagi ada bak air di rumah yang tidak ditinggali, sehingga tidak pernah dilakukan PSN,” katanya.

Baca juga:  Garam Tejakula di Produksi Tradisional, Mampu Tembus Pasar Ekspor

Untuk mengendalikan kasus DB dan mencegah jatuhnya korban jiwa, Pemkab Buleleng melakukan kampanye gerakan PSN dan 3M Plus. Diskes menyebarkan surat imbauan ke kecamatan dan desa/ kelurahan agar mengajak warga lebih pedulai dan meningkatkan kesadaran melaksanakan PSN dan 3M Plus. Selain itu, setiap kepala keluarga sebagai pemantau jentik nyamuk di lingkungannya sendiri. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN