Seorang peternak di Desa Taro memeriksa sapi yang masih tersisa di kandangnya, Rabu (18/9). (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Dalam beberapa hari terakhir, warga Desa Taro dan Sebatu digegerkan oleh anak sapi yang mati mendadak dengan luka di perut. Seluruh anak sapi itu dalam kondisi jeroan hilang, sedangkan bagian tubuh lainnya utuh. Dinas Pertanian Gianyar yang membawahi kesehatan hewan sudah mendatangi lokasi tersebut.

Kejadian itu terjadi di tiga lokasi, yakni Banjar Patas, Banjar Pisang Kaja (Desa Taro) dan Banjar Jati (Desa Sebatu), Kecamatan Tegallalang. Warga di sejumlah banjar itu pun merasa waswas bila anak sapi lainnya yang masih tersisa mengalami hal serupa. “Dua anak sapi saya yang belum berumur seminggu mati, isi jeroannya hilang. Sapi tersebut sudah dikubur di dekat kandang,” terang salah satu pemilik sapi, I Wayan Suarsana, dihubungi, Rabu (18/9).

Baca juga:  Gigit Warga, Damkar Eliminasi Anjing Liar

Hal senada diungkapkan oleh pemilik sapi lainnya, I Wayan Asi dan Made Mendra. Anak sapi yang dipeliharanya juga mati dengan kondisi mengenaskan. Bagian jeroan dan pantatnya habis. “Dugaan kami ada binatang buas. Anehnya, anjing peliharaan kami tidak menggonggong saat ada binatang buas datang,” tuturnya.

Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar Ngakan Putu Readi mengaku sudah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Ia menjelaskan kepada warga bahwa sapi-sapi tersebut dimakan oleh gerombolan anjing liar. “Wilayah tersebut dekat dengan hutan. Anjing hutan liar keluar mencari mangsa,” ungkapnya.

Baca juga:  Panas Ekstrem, Timnas U-17 Batal Berlatih ke Qatar

Menurutnya, kasus anak sapi mati di Taro dan Sebatu sama dengan kasus yang terjadi di Bangli beberapa waktu lalu. “Kasusnya sama. Ini ulah anjing hutan liar dan kami kesulitan mencari tempat persembunyiannya. Saran kami kandang sapi dibuatkan pagar supaya anjing liar tidak bisa masuk,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *