Volume air di Bendungan Palasari menyusut dan posisi kritis karena musim kemarau. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Memasuki musim kemarau, kondisi Bendungan Palasari di Desa Ekasari, kecamatan Melaya air genangannya surut. Cuaca panas yang terjadi belakangan ini juga berdampak pada tanah di areal genangan yang terlihat pecah-pecah.

Dari informasi, Bendungan yang diresmikan Presiden Soeharto di tahun 1989 ini volume air sudah dalam posisi kritis. Sehingga tidak bisa digunakan untuk keperluan pengairan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Darwin, Rabu (7/8) mengatakan volume air Bendungan pertama di Jembrana ini tersisa 5 juta m3 dan posisi elevasi 70.

Baca juga:  Kemarau Panjang, Debit Air Bersih Diperkirakan Turun Lebih Dari 20 Persen

Level kritis masuk pada posisi 5,8 juta m3. Sehingga saat ini sudah kritis dan masa pemulihan stok air. Tidak diperbolehkan dibuka untuk pengairan.

Subak-subak yang teraliri air dari bendungan diimbau untuk menanam palawija yang tidak memerlukan air sebanyak padi. Diakui dengan turunnya volume air itu, membuat sedimentasi di pinggir-pinggir bendungan terlihat. Air bendungan surut sehingga menggeser genangan air lebih ke dalam, tanah sedimentasi terlihat lebih luas.

Baca juga:  Lima Subak Terdampak Banjir Bandang di Buleleng

Turunnya volume ini selain dipicu kemarau, juga sumber mata air yang sudah mengecil. Menurutnya surutnya air ini juga bukan hanya di Bendungan Palasari saja, tetapi juga terjadi di Bendungan Benel di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya.

Dari pengamatan di Bendungan Palasari, selain air genangan bendungan nampak menyusut di pinggiran bendungan (green belt) juga terlihat kering. Termasuk pohon-pohon di sekitar bendungan juga mengering.

Baca juga:  Karena Ini, Pipanisasi dari Subak Benel Ditolak Subak

Kondisi ini mulai terjadi sejak dua bulan ini. Warga yang berkunjung bahkan bisa turun melakukan aktivitas di tanah sedimentasi dalam areal genangan bendungan. Seperti memancing bahkan bermain bola di pinggiran genangan air (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *