Ahmad Yani. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – People power yang didengungkan oleh beberapa pihak dalam menyikapi hasil Pemilu 2019, mendapat penolakan dari komponen masyarakat Bangli. Salah satunya dari Panitia Hari Besar Islam Kabupaten Bangli. Ketua Panitia Hari Besar Islam Bangli. H. Ahmad Yani menyatakan dengan tegas menolak People Power atau pengerahan masa yang kabarnya dilakukan pada tanggal 22 Mei nanti.

Ahmad Yani, Kamis (16/5), mengatakan sebagai umat Islam, dirinya berharap rakyat Indonesia, Khususnya di Kabupaten Bangli, tetap menjaga kedamaian dan perdamaian antar umat beragama. Ia menilai gerakan people power merupakan salah satu upaya pemecah belah bangsa.

Baca juga:  Dari Denpasar Kembali Jadi Penyumbang Kasus COVID-19 Harian Terbanyak hingga Tak Bermasker Belasan Warga Didenda Rp 100 Ribu

Hal ini tentu adalah tindakan yang sangat tidak baik dilakukan dalam berdemokrasi. Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menghormati seluruh tahapan demokrasi yang berjalan dalam pelaksanaan Pemilu ini.

Masyarakat diminta menghormati proses rekapitulasi dan penghitungan perolehan suara kepada penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU). Apapun hasilnya nanti. “Mari terima dengan baik apapun hasil yang diumumkan KPU pada 22 Mei mendatang,” katanya.

Baca juga:  Evaluasi Mingguan Penanganan COVID-19, Bali Masih di 5 Besar Angka Kesembuhan Tapi Posisinya Turun

Pria yang juga Ketua Ikatan Haji Indonesia Kabupaten Bangli ini pun mengajak masyarakat Bangli untuk bersama-sama menciptakan dan menjaga situasi tetap aman dan damai. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *