Seorang pegawai menata uang sebelum didistribusikan. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kinerja perekonomian Bali memasuki triwulan IV 2018 menunjukkan perbaikan. Komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah serta investasi masih tumbuh kuat namun melambat dibanding triwulan sebelumnya.

Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Bali memprediksi pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV 2018 sebesar 6,80 persen – 7,20 persen (yoy). Dari sisi permintaan terutama didorong oleh komponen ekspor luar negeri.

Menurut Deputi Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Bali Azka A. Subhan, Senin (10/12), pertumbuhan dari sisi penawaran juga didorong oleh 2 dari 5 lapangan usaha utama ekonomi Bali yaitu lapangan usaha penyediaan akomodasi makan dan minum dan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran. Di sisi lain, kinerja ekonomi Bali pada triwulan IV-2018 tertahan oleh perlambatan kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, lapangan usaha industri pengolahan, serta lapangan usaha konstruksi.

Baca juga:  Eropa Jadikan Indonesia Tujuan Investasi Alternatif

Dari sisi inflasi dikatakan terjaga. Pada triwulan III 2018 tercatat sebesar 3,60 persen (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 3,47 persen (yoy). Capaian inflasi Bali pada periode laporan juga lebih tinggi dibanding inflasi nasional pada periode yang sama sebesar 2,88% (yoy).

Inflasi di Provinsi Bali didukung oleh semakin solidnya upaya pengendalian inflasi yang dilakukan Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah melalui forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Namun demikian, masih terdapat beberapa potensi risiko seperti potensi kenaikan tarif angkutan udara yang dapat menyebabkan tekanan inflasi kelompok administered price, faktor cuaca dan ketergantungan pasokan bahan pangan pada daerah lain.

Baca juga:  SDN 6 Banyuning Terdampak Banjir Bandang, Seratusan Siswa Diliburkan

Inflasi Bali pada triwulan IV 2018 diperkirakan lebih rendah dibanding triwulan III 2018, yaitu pada kisaran 3,00 persen – 3,40 persen (yoy). Dengan demikian, inflasi Bali tahun 2018 diperkirakan akan berada pada sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen.

Tidak hanya pertumbuhan ekonomi, dari sisi ketenagakerjaan Provinsi Bali pada Agustus 2018 menunjukkan kinerja yang semakin baik. Jumlah angkatan kerja di Bali pada Agustus 2018 mengalami peningkatan menjadi 2,52 juta orang atau naik 3,73 persen (yoy) dibanding Agustus 2017.

Kondisi ini juga diikuti oleh peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Agustus 2018 sebesar 76,78 persen. Tingkat partisipasi ini lebih tinggi dibanding Agustus 2017 sebesar 75,24 persen. Peningkatan angkatan kerja dan TPAK Agustus 2018, berdampak pada penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yaitu dari 1,48 persen pada Agustus 2017 menjadi 1,37 persen pada Agustus 2018.

Baca juga:  Maksimalkan IT, Bupati Suwirta Minta RSUD Klungkung Tingkatkan Pelayanan

Prospek ketenagakerjaan pada triwulan IV 2018 diprediksi masih dalam kondisi yang kuat, terkonfirmasi dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dan hasil Survei Konsumen (SK) periode triwulan IV 2018. Sementara itu, tingkat kemiskinan di wilayah Bali pada Maret 2018 mengalami penurunan menjadi sebesar 4,01 persen, dibanding Maret 2017 yang sebesar 4,25 persen.

Dengan capaian tersebut, gini rasio Provinsi Bali mengalami penurunan dari 0,382 pada Maret 2017 menjadi 0,377 pada Maret 2018. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *