Gubernur Bali, Wayan Koster memencet tombol tanda ground breaking jalan shortcut Singaraja - Mengwitani. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Proyek pembangunam titik shortcut jalan baru batas kota Singaraja – Mengwitani resmi di mulai Rabu (14/11). Peletakan batu pertama (Ground breaking) titik shortcut lima dan enam wilayah Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada itu dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kepala BPJN Wikayah VIII Bali – Jawa Timur Ketut Darma Wahana, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama.

Dalam sambutannya Gubernur Koster mengatakan, jalan baru batas kota singaraja ini tidak saja memberikan multiplayer efek ekonomi dan wisata saja, namun meningkatkan kenyamanan lalulintas dan mengurai kemacetan arua lalulintas.

Baca juga:  Dana CSR Perlu Dikelola Badan Khusus

Dia pun menjamin setelah proyek jalan baru ini tuntas tahun 2021 ini akan memperpendek akses dari Denpasar semula 2,5 jam menjadi 1,5 jam. “Komitmen kita untuk menuntaskan jakan baru ini sampai 2021 dan titik lima dan enam ini mengawali dan nanti bukan saja dampak ekonomi tetapi bagimana kenyamanan dalam mencegah rawan kecelakaan dan mengurai kemacetan,” katanya.

Di sisi lain Gubernur Koster mengatakan, untuk titik 3 dan 4 dalam APBD Perubahan 2018 ini sudah dianggarkan Rp 15 milyar untuk DED dan tahun 2019 mendatang dirancang pembangunan titik shorcut 3, 4, 7, 8 9, dan titik 10. Pengerjaan ini dialokasikan anggaran senilai Rp 200 miliar.

Baca juga:  Gubernur Imbau Sumbangan Pengungsi Berupa Uang

Sementara Kepala BPJN Wilayah VIII Ketut Drama Wahana mengatakan, titik shortcut 5 dan 6 ini sepanjang 1,9 kilometer. Dalam proyek ini awalnya ada 15 tikungan dibuat menjadi 5 tikungan. Sementara kemiringan juga dibuat lebih datar dari yang sekarang. “Ini jalan non tol dan selain untuk ekonomi sasarannya adalah kenyamanan dan percepatan waktu tempuh dari yang saat ini,” jelasnya. (Mudiarta/Bali Post)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *