Kepala Otoritas Bandara Soetta Agus Sunjoyo saat jumpa pers terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10). (BP/son)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kepala Otoritas Bandara Soetta Agus Sunjoyo mengkapkan, ketika pilot mengajukan permohonan untuk kembali ke bandara Soetta, AirNav sudah menyetujui. Yang terjadi, kata dia, beberapa saat disetujui pihak AirNav mengalami lost contact dengan pilot.

“Kita dapat laporan ketika pilot mengajukan untuk return to base, AirNav setuju. Nah, apakah jatuhnya saat akan mutar balik, kita tidak tahu sebelum ada hasil investigasi KNKT,” katanya, Senin (29/10).

Ia juga memastikan data penumpang sesuai dengan manifes yang sudah dipasang di beberapa tempat di Bandara Soetta. Ia hanya mengatakan, pesawat laik terbang, namun ketika ditanyakan seputar dokumen yang menyebutkan ada masalah teknis pesawat tersebut yang diterbitkan pada malam harinya, Agus berdalih tunggu hasil penyelidikan KNKT.

Baca juga:  Ibu Terkonfirmasi COVID-19 Tetap Bisa Beri ASI Eksklusif, Ini Faktanya

Menyinggung crisis center, Agus mengatakan, akan tetap di Bandara Soetta. AP II juga menyiapkan konsumsi bagi keluarga korban yang ingin mendapatkan informasi terkait perkembangan penanganan pesawat lion Air tersebut. Sementara crisis center yang kabarnya dibuka juga di Bandara Halim, pihak lion Air yang berinisiatif, mengingat banyak keluarga korban yang lebih dekat ke Bandara Halim.

Jamin Penumpang
Sehubungan dengan kecelakaan pesawat Lion Air dengan rute dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten (CGK) menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang (PGK), Jasa Raharja menyampampaikan jaminan pada seluruh penumpang.

Baca juga:  Presiden Kutuk Pengeboman di Gereja Katedral Makasar, Bongkar ke Akarnya

“Bahwa berdasarkan UU No 33 dan PMK No. 15 tahun 2017, bagi korban meninggal dunia, maka Jasa Raharja siap menyerahkan hak santunan sebesar Rp 50.000.000 dan dalam hal korban luka luka, Jasa Raharja akan menjamin Biaya Perawatan Rumah Sakit dengan biaya perawatan maksimum Rp 25.000.000”, terang Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo S.

Menindaklanjuti kejadian ini, Jasa Rahaja yang telah menerima laporan, langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan Pihak Lion Air. Jasa Raharja juga hadir langsung di Crisis Center Bandara Dipati Amir Pangkal Pinang, Kantor Lion Air Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta dan Kantor BASARDA DKI Jakarta untuk memastikan keterjaminan dari para penumpang. (Nikson/balipost)

Baca juga:  Abu Vulkanik Gunung Raung, 6 Penerbangan Dibatalkan

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *