Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, Bintang Puspayoga membuka Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program Inklusif LPDB-KUMKM. (BP/ist)

PALEMBANG, BALIPOST.com – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM yang berbadan hukum Badan Layanan Umum (BLU) berhasil menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 8,506,027,171 ,061. Dana ini disalurkan kepada 1.015.690 UMKM, 76 Mitra Koperasi Sekunder, 2.547 Mitra Koperasi Primer, 371 Mitra Perusahaan Modal Ventura dan Bank, 1307 UMKM Strategis, dan menyerap sebanyak 1,850,724 Tenaga Kerja. Demikian diungkapkan Dirut LPDB-KUMKM Braman Setyo di Palembang, Kamis (10/5).

Dalam Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program Inklusif LPDB-KUMKM yang dibuka Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, Ibu Bintang Puspayoga, Braman Setyo mengatakan, manfaat yang diharapkan dari pengalokasian dana bergulir LPDB-KUMKM yaitu Koperasi dan UMKM dapat lebih berkembang sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, pengurangan pengganguran dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga:  Ini Dia yang Bikin International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 Berbeda

Braman Setyo mengungkapkan, suku bunga kredit perbankan tahun 2018 saat ini rata-rata diatas 17% namun LPDB-KUMKM hadir sebagai Solusi Pembiayaan Bagi Koperasi dan UMKM untuk dapat mengakes pembiayaan dengan bunga murah. Suku bunga yang berlaku di LPDB antara lain untuk Program Nawacita 4,5% (Pertanian, Perikanan, dan Perkebunan), untuk Sektor Riil 5% (KUMKM sektor Manufaktur, Kerjainan, lndustri Kreatif), Simpan Pinjam 7% (Koperasi Simpan Pinjam, LKB, LKBB dan BLUD), Bagi Hasil 70:30 untuk Pembiayaan Syariah (KSPPSIUSPPS, LKB Syariah, LKBB Syariah).

Sebaran Mitra di Sumsel

Braman Setyo mengatakan, sejak tahun 2008 hingga 2018, LPDB-KUMKM telah menyalurkan di Sumatera Selatan (Sumsel) sebanyak Rp 211,263,860,000 atau sekitar 2,4% dari total penyaluran LPDB-KUMKM. Pada tahun 2017 lalu, kata dia, telah mengalokasikan anggaran dana bergulir sebesar Rp 39.8 miIiar bagi KUMKM di Provinsi Sumsel. Namun Braman Setyo menyayangkan realisasinya tidak ada. “Ini untuk menjadi perhatian khususnya bagi Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM di Provinsi Sumatera Selatan agar meningkatkan peran dalam merekomendasikan KUMKM potensnal di wilayah binaannya,” kata Braman Setyo.

Baca juga:  Pengurus 2017-2022 Dilantik, WHDI Diharapkan Terus Berpartisipasi Membangun Daerah

Braman Setyo berharap, calon mitra LPDB-KUMKM dalam mengakses pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM diberikan kemudahan akses karena telah melakukan PKS dengan Dinas Koperasi dan UMKM tingkat Provinsi di seluruh Indonesia dan Perusahaan Penjamin yaitu PT Jamkrindo dan Jamkrida. Selain itu, calon mitra juga dapat langsung mengajukan permohonan pinjamannya ke LPDB maupun via Pos.

Dalam membantu percepatan dan memperluas jangkauan penyaluran Dana Bergulir, menurut Braman Setyo, diperlukannya kerja sama antara LPDB-KUMKM dengan Lembaga Penjaminan sebagai bentuk perwujudan LPDB-KUMKM sebagai Lembaga yang lnklusif dalam arti terbuka dalam menjalin kerjasama untuk mewujudkan Tri Sukses LPDB yaitu sukses penyaluran, sukses pemanfaatan, sukses pengembalian. Saat ini selain dengan Jamkrindo LPDB telah bekerja sama dengan 17 Jamkrida dari 17 Provinsi di Indonesia juga 4 BLUD Dana Bergulir.

Baca juga:  Komisi I DPRD Bali Tinjau Tanah Pemprov di Bali Hyatt

Sementara itu, Bintang Puspayoga menyambut gembira sinergi Program Pambiayaan LPDB-KUMKM dengan DEKRANAS. Menurut Bintang, DEKRANAS dapat menjadi partner LPDB-KUMKM dalam penyaluran dana bergulir, caranya DEKRANAS menjadi pendamping bagi pelaku usaha di sektor kerajinan untuk membantu mendapatkan dana bergulir yang disalurkan baik Iangsung maupun melalui lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan non-bank yang menjadi mitra LPDB-KUMKM (skema channeling) dengan tingkat suku bunga yang kompetitif.

Bintang berharap, kedepannya sinergi dengan DEKRANAS dapat lebih mengedepankan program pembiayaan bagi KUMKM agar LPDB-KUMKM dapat menjadi lembaga keuangan inklusif dan untuk meningkatkan akses pembiayaan mikro di daerah. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *