TOBA SAMOSIR, BALIPOST.com – Menpar Arief Yahya berkesempatan meninjau banyak lokasi penting terkait kesiapan Danau Toba, sebagai destinasi prioritas. Seusai mendampingi Presiden Jokowi di Peresmian Terminal Internasional Bandara Silangit, dia langsung mendatangi Desa Sigapiton, Kabupaten Toba Samosir terletak di pinggir timur Danau Toba.

Sebuah desa kecil, yang dijadikan desa pilot project untuk Pengembangan Homestay Desa Wisata oleh Kementerian Pariwisata. Terakhir, Desa Sigapiton ditinjau Menpar Arief pada saat kunjungan lapangan pertamanya 8 Juli lalu.

Sejak 15 Oktober 2017, sekitar sebulan lalu telah berdiri dua unit Homestay “Jabu Na Ture” yang dijanjikan oleh Menpar Arief Yahya dengan terinspirasi dari desain Sayembara Homestay Nusantara dan Homestay Ecopod yang merupakan percontohan Homestay yang dibuat dari bahan bambu.

Baca juga:  Jawara Abnon Kepulauan Seribu Siap Mendongkrak Kunjungan Wisman

Bambu adalah jenis tanaman yang bisa tumbuh cepat dan berkembang di banyak daerah di Indonesia. Bambu mudah dicari bahannya, sehingga mudah maintenance-nya.

Desain Homestay Jabu Na Ture sendiri terinspirasi dari bentuk Jabu Bolon khas Rumah Tradisional suku Batak Toba namun dengan modifikasi material Bambu yang lebih murah dan eco-friendly.

Pembangunan Homestay ini didanai oleh Kementerian Pariwisata untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bagaimana mempertahankan ciri khas setempat atau Arsitektur Nusantara, dan menjadikan homestay sebagai salah satu usaha pariwisata masyarakat. Untuk selanjutnya Pembangunan Homestay sangat terbuka untuk didanai oleh Investor lainnya.

Baca juga:  Perusahaan Tambang di Morotai Ingin Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Keberadaan dua homestay di tengah masyarakat dan di wilayah otoritatif Danau toba ini diharapkan menumbuhkan ketertarikan bagi anggota masyarakat lainnya untuk menjadikan rumah tinggalnya sebagai  homestay dan desa dapat menjalankan usaha pariwisata secara mandiri.

Menpar Arief Yahya juga sempat berkunjung ke Tomok. Dia meninjau Pasar Cinderamata dan Objek Wisata Budaya Sigale-gale yang ada di depan rumah-rumah adat yang khas itu.

“Ya, jika ingin menjadi global players maka pastikan selalu menggunakan global standatd,” tutur Menpar Arief Yahya yang sempat bertemu dengan Kelompok Sadar Wisata (PokDarWis).

Dalam pertemuan dengan PokDarWis itu, diketahui bahwa perkembangan “homestay” semakin marak dan butuh support dari Pemerintah Pusat. Saat ini, telah terdata 14 unit homestay yang membutuhkan bantuan peremajaan dari sisi interior.

Baca juga:  Vaksin COVID-19 Diuji Coba di 6 Lokasi di Bandung

Menpar Arief merespon positif informasi dan permohonan dukungan PokDarWis setempat, dan menyatakan Kementerian Pariwisata akan mendukung 20 paket peremajaan interior homestay yang akan diberikan selambat-lambatnya bulan Desember 2017.

Sementara itu, untuk revitalisasi bangunan dan toilet, Menpar akan berkoordinasi dengan K/L teknis terkait seperti PUPR.

Menpar juga melihat sudah ada masuknya instansi lain yang mendukung pariwisata di Tomok, seperti Pelindo, dan berharap PokDarWis dengan didukung Bupati semakin gencar berkoordinasi lintas sektor untuk pengembangan pariwisata yang memakmurkan masyarakat lokal. (kmb/balipost

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *