nelayan
Made Subur. (BP/mud)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Menyusul beredarnya kabar Gunung Agung mengeluarkan asap tebal dengan ketinggian sekitar 700 meter pada Selasa (21/11), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng melakukan langkah antisipasi. Tenda darurat untuk menampung masuknya pengungsi ke Buleleng mulai disiapkan kembali.

Selain itu, BPBD juga berkoordinasi terkait persediaan logistik. Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Made Subur mengatakan, seperti skema awal, mengantisipasi mobilisasi pengungsi akibat letusan Gunung Agung, pihaknya akan memanfaatkan lokasi penampungan di lapangan Desa Les.

Baca juga:  Von Hatch, Sang Peneliti dan Pelatih Semara Pagulingan

Sebelumnya di tempat ini menampung belasan ribu jiwa pengungsi, namun pengungsi sudah direlokasi ke tempat fasilitas umum (fasum), sehingga lapangan itu sekarang kosong. Meski demikian, 10 unit tenda milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali tetap disiagakan. Tenda ini diperkirakan menampung sekitar seribu jiwa pengungsi.

Selain 10 tenda itu, masih ada empat tenda milik BPBD Buleleng telah disiapkan dan kalau diperlukan, mulai Selasa (21/11) malam ini akan dipasang. Tidak hanya itu, mengantisipasi membludaknya pengungsi, BPBD akan menyiapkan tempat fasilitas umum di Kecamatan tejakula dan sekitarnya. “Kita masih koordinasi apakah sudah ada mobilisasi pengungsi, kalau ada sekema penanganan adalah menampung di lapangan Desa Les. Di sana sudah ada tenda dan logistik juga kita siapkan,” katanya.

Baca juga:  Dermaga Penyeberangan di Danau Batur Bakal Direvitalisasi

Subur menambahkan, setelah sebelumnya pengunsi asal Karangasem kembali ke kampung halamannya menjelang Galungan dan Kuningan yang lalu, sekarang pengungsi di Buleleng tercatat sekitar empat ribu jiwa. Paling banyak pengungsi ini memencar di tempat fasilitas umum di Kecamatan Tejakula dan sekitarnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *