Pedagang
Sejumlah pedagang yang sebelumnya berjualan di lantai I sebelah Barat Daya Pasar Kidul saat memindahkan meja dan barang dagangannya ke selatan pasar, Kamis (10/8). (BP/nan)
BANGLI, BALIPOST.com – Sejumlah pedagang yang berjualan di lantai I Barat Daya, Pasar Kidul Bangli, Kamis (10/8) kebingungan untuk mencari tempat untuk berjualan. Tempat yang sebelumnya dipakai berjualan digunakan untuk menaruh material bagunan oleh pemborong. Padahal, tempat berjualan telah disiapkan di selatan lantai I.

Para pedagang sudah diintruksikan untuk pindah, sudah diberitahu sejak Senin (7/8). Hanya saja himbauan itu tidak diindahkan. Akibatnya, para pedagang masih nekat berjualan dilokasi dipindah secara paksa oleh petugas pasar.

Pantauan di lokasi, sejumlah pedangan terlihat sibuk mondar-mandir memindahkan meja untuk dibawa ke tempat berjualan baru yang telah disiapkan di sebelah selatan pasar. Selain sibuk mengangkut meja untuk menaruh barang dagangannya, pedagang juga sibuk memindahan barang dagangan ke tempat yang baru. Terlihat beberapa meja mikik pedagang sudah berjejer dilokasi.

Baca juga:  Modal Minim? Ini 7 Ide Usaha yang Bisa Kamu Jalankan

Pengelola Pasar Kidul, Bangli, Jro Sabda Negara, Kamis (10/8) mengatakan, sebelum bahan materai bangunan datang, pihaknya sudah sempat mengumpulkan para pedagang yang tempat berjualanya dipakai untuk menaruh bahan material bangunan pindah.

Hanya saja, meski sudah dihimbau untuk pindah sementara ke sebelah selatan, namun mereka tetap membandel tak mau pindah dan tetap berjualan disana. Kata dia, mengingat bahan material bangunan akan dating, maka pihaknya terpaksa memindahan sejumlah pedangan untuk pindah secara paksa ke sebelah selatan.

“Tiga hari yang lalu kita sudah kumpulkan semua pedagang untuk pindah sementara ke selatan lantai I sampai pembangunan pasar selesai. Namun baru tidak ada pedangan yang pindah kesana, sampai sekarang mereka tetap berjualan disini (Barat Daya red). Makannya para pedagang dipindah secara paksa,” tegas Jro Sabda.

Baca juga:  Aktif "Ngayah" dan "Manyama Braya," WNA Ini Ingin Jadi WNI

Jro Sabda menambahkan, selama para pedangan berjualan di sebelah selatan, untuk sementara parkir roda dua akan diparkir dipindah sementara kembali ke jalan Merdaka, sementara untuk roda empatnya diarahkan parker di jalan Rambutan. “Itu hanya sementara sampai pembangunan pasar selesai dilakukan pada 15 Desember mendatang. Setelah itu, parkir kembali seperti awal,” kata Jro Sabda.

Sementara salah seorang pedagang yang dipindah ke selatan, asal Penglipuran, Ni Nengah Linggih mengungkapkan, mau tidak mau dirinya harus mengikuti perintah dari pengelola pasar untuk pindah agar perenopasian pasar bisa berjalan. “Kita juga harus hargai yang mengerjakan proyek. Kasihan juga mereka karena tempat yang kita tempati sebelumnya akan dipakai untuk menaruh material bangunan, ”singkatnya.

Baca juga:  Pasar Umum Galiran Siap Dibuka dengan Seleksi Ketat

Sedangkan salah seorang juru parkir di Pasar Kidul yang namanya tak mau dikorankan itu mengatakan, pedagang yang tidak diminta untuk pindah ke selatan juga ikut pindah. Kata dia, dengan kondisi itu maka jumlah pedangan yang pindah diyakini lebih banyak daripada yang diintruksikan. Selain itu, petugas tidak ada yang mengatur mereka untuk menempatkan pedagang tersebut, sehingga mereka terpaksa mencari tempat berjualan sendiri-sendiri. “Seharus ada petugas yang mengatur, sehingga jelas dimana bagian mereka untuk berjulan. Tapi ini tidak ada yang mengatur,” ucapnya.

Seperti yang diberitkan sebelumya, proyek perenovasian ruko di Pasar Kidul dikerjakan oleh PT Duana Bali dengan nilai kontrak Rp 4,437 miliar, rencananya proyek perenovasian akan berlangsung hingga 15 Desember mendatang. (eka prananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *