Memar. (BP/ist)
DENPASAR, BALIPOST.com – Tanpa kita sadari, memar sering terjadi. Baik itu karena benturan yang tidak kita rasa, maupun benturan keras.

Selain menyebabkan sakit, kulit yang memar juga tidak enak dipandang. Sebab, kulit akan membiru dan akan memakan waktu lama untuk hilang

“Memar muncul karena darah mengalir keluar dari pembuluh darah kecil di bawah kulit,” kata Dr Dana Nader, MD, Direktur Medis Regional untuk MedExpress.

Baca juga:  Wagub Cok Ace: Semua RS di Bali Harus Terakreditasi di 2023

Darah yang bocor ini memunculkan noda gelap kebiruan. Dr Nader mengatakan, ketika salah satu bagian tubuh membentur sesuatu, bertindaklah secepatnya. Letakkan sekantong es batu atau kompres dingin di area memar untuk mengurangi bengkak.

Kompres dingin ini akan menahan pembuluh darah, memperlambat aliran darah sehingga bisa mengurangi warna memar. Lakukan hal ini selama 10 menit, lalu beri jeda 20 menit, dan lakukan lagi.

Baca juga:  Ruang Isolasi Pasien COVID-19 RSUD Klungkung Mulai Banyak Kosong

“Jika bengkaknya sudah hilang, Anda bisa menggunakan kompres hangat yang memiliki efek kebalikan dari kompres dingin,” ujar Dr Nader. Pada tahap ini, suhu hangat akan meningkatkan aliran darah di area, membuatnya tidak menumpuk di satu tempat, katanya.

Dr Nader mengingatkan, jangan menekan memar atau mengeluarkan darah di bawah kulit. Hal ini tidak terbukti efektif dan bisa menambah sakit dan memar.

Baca juga:  Sakit, Pria 38 Tahun Membusuk di Kamar

Biasanya memar akan hilang dalam lima sampai tujuh hari. Jika Anda menyadari rasa sakit atau ngilu yang tak hilang-hilang, konsultasi ke dokter. Ini bisa jadi ada luka dalam.

Begitu juga jika terus mengalami memar tanpa tahu sebabnya. Konsultasi ke dokter karena hal ini bisa jadi gejala serius. (Goes Arya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *