Ogoh-ogoh durga
Ogoh-ogoh durga kreasi STT Ardhya Garini. (BP/ist)
TABANAN, BALIPOST.com – Ogoh-ogoh Durga dengan tema “Tantrayana Mantram” sudah dirampungkan Sekeha Taruna Taruni (STT) Ardhya Garini. Sejak awal pembuatan ogoh-ogoh rutin digelar hingga kini, para pemuda di Banjar Kebon, Desa Nyitdah, Kediri ini konsisten kreasikan ogoh-ogoh Durga.

Konseptor ogoh-ogoh STT Ardhya Garini, Putu Suryawan, Minggu (26/3) mengatakan pembuatan ogoh-ogoh yang mengangkat tentang Durga ini sudah rampung dikerjakan. Proses panjang dilalui sejak awal Januari 2017. “Kami mengerjakan ini hampir tiga bulan, secara bergantian mulai siang hingga malam,” ucapnya.

Dikatakan regenerasi pemuda di Banjar Kebon ini memang konsisten membuat ogoh-ogoh Rangda atau perwujudan Bhatari Durga. “Di sini membuat ogoh Rangda atau Durga sudah seperti mentradisi, karena dari generasi sebelumnya hingga kini pasti ada bagian cerita tentang Bhatari Durga yang kami angkat menjadi ogoh-ogoh,” katanya sembari menujukan deretan foto ogoh-ogoh yang terabadikan pada tahun 1994 hingga 2016 lalu.

Baca juga:  Jika Ricuh, Polisi Ancam Hentikan Pawai Ogoh-Ogoh
Diakui pernah beberapa kali pihaknya membuat ogoh-ogoh di luar tentang Durga, namun hasilnya justru dipandang kurang memuaskan. Selain itu terjadi ketidakharmonisan di kalangan kelompok pemuda. “Percaya atau tidak memang demikian yang kami rasakan,” ucapnya

Pembuatan ogoh-ogoh Durga itu pun diambil dari berbagai kutipan cerita sastra. Seperti Siwa Purana, sastra lontar di Pura Setempat, atau pun tutur cerita dari sejumlah penglingsir. “Beberapa bagian kisah dalam sastra ini lah yang kami angkat dalam perwujudan ogoh-ogoh setiap tahunnya,” terang pria bertubuh tambun ini.

Menurutnya selain sebagai wadah untuk pergulatan seni, ogoh-ogoh memang menjadi lambang gengsi karena nanti dipertontonkan di depan kalayak ramai. Karena itu meski berulang kali mengangkat tentang Durga, tidak membuat para pemuda di STT ini surut dengan ide dan kreasi seni. “Kami semua selalu bersungguh-sungguh menggarap ogoh-ogoh ini, sehingga pasti ada saja ide baru yang akhirnya membuat penonton kagum,” akunya.

Ditambahkan saat mengarak ogoh ogoh di Catus Pata Desa Nyitdah juga akan dibawakan fragmen tari. Kisahnya tentang kesaktian Calonarang dengan para muridnya di Kerajaan Daha saat mencari tumbal untuk dipersembahkan kepada Bhatari Durga. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *