Inda Trimafo Yudha. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Secara umum iklim usaha di Bali masih didominasi pariwisata. Pariwisata merupakan jenis usaha yang menjadi fokus utama kalangan pengusaha Bali.
Namun, dengan adanya upaya pemerintah pusat mengembangkan 10 destinasi baru atau yang disebut “Bali Baru,” perlu ada upaya pelaku usaha untuk mengembangkan sektor lain. Pemerintah pun perlu memberikan perhatian lebih bagi para pelaku usaha di sektor lain itu.
“Secara internal Bali, ini juga ancaman untuk pelaku usaha di Bali,” kata Mantan Ketua HIPMI Bali tahun 2013-2016, Indha Trimafo Yudha.
Meski pariwisata saat ini sedang berkembang, namun juga perlu diperhatikan potensi usaha yang lain. Misalnya industri fashion, pertanian, manufacturing, dll. Ia mengutarakan bisnis tidak hanya berbicara pariwisata tapi juga tentang pertumbuhan perekonomian Bali.
Sehingga ketika kondisi pariwisata Bali tidak lagi bagus, maka jenis usaha lainnya dapat meningkat dan mengimbangi kehilangan-kehilangan yang ada nantinya. “Paling tidak pertanian kita bisa diangkat sedikit atau manufaktur kita terutama di bidang UKM. Dan yang paling penting adalah kita sangat membutuhkan pelaku-pelaku di bidang IT. Karena kalau kita tidak pakai IT, agak kesulitan dalam bersaing,” tandasnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Tahun Politik, Jeli Bidik Peluang Pariwisata di 2019
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *