
JAKARTA, BALIPOST.com – Manchester United kembali menuai hasil mengecewakan. Bermain di hadapan puluhan ribu pendukung sendiri di Old Trafford, Setan Merah justru dipermalukan 0-1 oleh Everton, meski tim tamu tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-13.
Kekalahan ini menjadi salah satu yang paling memalukan sepanjang era Ruben Amorim. Dengan hasil ini, MU tertahan di peringkat 10 klasemen sementara Liga Inggris dengan 18 poin. Everton justru naik ke posisi 11 dengan poin yang sama berkat kemenangan heroik ini.
Pertandingan baru berjalan 13 menit ketika terjadi insiden yang mengejutkan. Idrissa Gueye justru menampar rekan setimnya sendiri dalam sebuah percekcokan dan langsung diganjar kartu merah oleh wasit. Old Trafford bergemuruh, merasa MU kini pasti meraih jalan mulus menuju kemenangan. Tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Dirilis dari Kantor Berita Antara, meski kalah jumlah pemain, Everton tampil solid, disiplin, dan jauh lebih efektif daripada tuan rumah yang tampil tumpul.
Pada menit ke-29, Everton mencetak gol yang membuat seluruh stadion terdiam. Kiernan Dewsbury-Hall melepaskan tembakan keras dari depan kotak penalti. Bola meluncur deras tanpa bisa dihentikan Arthur Lammens, Everton unggul 1-0.
MU mencoba merespons cepat. Dua menit berselang, Amad Diallo mendapat peluang emas dari jarak dekat. Namun Jordan Pickford tampil brilian, melakukan penyelamatan akrobatik yang menjaga keunggulan Everton hingga jeda.
Memasuki babak kedua, Manchester United menggempur pertahanan Everton tanpa henti. Dalam 10 menit awal, dua kesempatan matang tercipta, tetapi semuanya gagal dimanfaatkan.
Joshua Zirkzee punya peluang terbaik MU pada menit ke-79, namun penyelesaiannya berhasil diblok oleh pertahanan Everton yang tampil penuh determinasi.
MU mencatatkan dominasi penguasaan bola dan peluang, tetapi tak satu pun mampu menggetarkan gawang Pickford.
Sampai peluit panjang dibunyikan, skor tak berubah. Everton yang bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-13 berhasil keluar dari Old Trafford dengan kemenangan besar secara moral.
Sementara itu, sorotan tajam kembali mengarah kepada Manchester United dan Ruben Amorim, yang gagal memanfaatkan semua keuntungan yang tersedia, bermain di kandang, lawan bermain dengan 10 pemain, dan menciptakan banyak peluang.
Hasil ini mempertegas bahwa MU masih jauh dari stabil, dan kritik dari para pendukung dipastikan semakin kencang. (Suka Adnyana/balipost)


