
DENPASAR, BALIPOST.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang selama sepekan ke depan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor Siklon Tropis Fung-Wong di Laut Filipina timur, serta pengaruh Madden–Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer Kelvin serta Rossby Ekuator.
Menyikapi situasi cuaca yang kurang bersahabat, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali mengeluarkan surat imbauan Nomor: B.20.000/3647/INPAR/DISPAR, Rabu (12/11). Surat ditujukan kepada seluruh ketua asosiasi pariwisata di Bali. Yakni kepada GIPI Bali, BPD PHRI Bali, DPD ASITA Bali, Gahawisri, PUTRI, IHGMA, Bali Villa Association (BVA), Bali Hotel Association (BHA), Ubud Hotel Association (UHA), Ubud Homestay Association (UHSA), Forkom Dewi, serta pelaku usaha pariwisata lainnya.
Kepala Dispar Bali, I Wayan Sumarajaya mengatakan, surat imbauan ini mengingat intensitas hujan yang mulai meningkat. Yakni Bali diguyur hujan lebat. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh asosiasi pariwisata untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan keselamatan bagi wisatawan selama berwisata di Bali. “Kami meminta kepada seluruh ketua asosiasi pariwisata untuk mengimbau seluruh anggotanya, guna melakukan persiapan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki,” pintanya.
Kepada para pelaku usaha, pihaknya juga mengimbau agar melaksanakan mitigasi bencana, serta melaksanakan SOP dengan benar, sehingga hal-hal yang tidak diharapkan bisa dicegah atau diminimalisir.
“Sehubungan hal tersebut kami mengimbau kepada seluruh pengelola biro perjalanan wisata dan kepada seluruh, pengelola akomodasi pariwisata agar memberikan informasi yang legkap kepada wisatawan terkait cuaca selama musim hujan dan hal-hal yang mesti dilakukan jika berwisata di Bali pada musim hujan, dan secara rutin memantau perkiraan cuaca dari BMKG,” imbaunya.
Sementara itu, untuk seluruh pengelola daya tarik wisata (DTW) dan desa wisata agar melakukan penataan pohon di lingkungan DTW, guna menghindari terjadinya pohon tumbang atau dahan pohon patah akibat hujan.
Kemudian, membersihkan semua saluran drainase, untuk mencegah meluapnya air yang mengakibatkan banjir, dan memasang media-media informasi di area DTW.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh pengelola aktivitas wisata alam, seperti arung jeram, mendaki, hiking, cycling, selam, snorkeling, paragliding, paralayang, dan lainnya, agar secara rutin memantau perkiraan cuaca dari BMKG dan menginformasikan kepada wisatawan untuk waktu yang baik melakukan aktivitas.
“Kami juga mengimbau agar selalu mensosialisasikan Do’s and Dont’s kepada wisatawan asing,” tandasnya.
Tak hanya kepada asosiasi pariwisata, pihaknya juga menyampaikan surat imbauan No; B.20.000/3646/INPAR/DISPAR yang ditujukan kepada seluruh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Bali.
Surat yang juga untuk menyikapi cuaca ekstrem ini, agar para kepala dinas juga mengimbau seluruh pengelola usaha pariwisata agar mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki untuk mitigasi dan meminimalisir terjadinya bencana. (Ketut Winata/balipost)










