Arsip - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjawab pertanyaan para pewarta pada jumpa pers di GBK Arena, Jakarta, Sabtu (22/2/2025). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta seluruh suporter timnas Indonesia untuk berhenti terjebak dalam nostalgia bersama dua mantan pelatih, Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.

Erick menegaskan, kini saatnya semua pihak move on atau melangkah ke depan dan bersatu mendukung proses pencarian pelatih baru yang akan membawa Garuda ke level lebih tinggi.

“Kalau kita sudah move on dari Patrick Kluivert, kita juga harus move on dari Shin Tae-yong. Keduanya bagian dari perjalanan, tapi sekarang waktunya melangkah maju,” ujar Erick, dirilis dari Kantor Berita Antara.

Kursi pelatih kepala timnas Indonesia saat ini tengah kosong setelah perpisahan dengan Patrick Kluivert pekan lalu, menyusul kegagalan skuad Garuda menembus Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Sejumlah nama pelatih mulai dikaitkan dengan posisi tersebut, termasuk kemungkinan kembalinya Shin Tae-yong yang sempat menukangi timnas sejak 2020 hingga awal 2025.

Baca juga:  Cek Perbedaan dan Harga PEPE dan SOL

Namun, Erick menegaskan bahwa masa Shin sudah usai, dan keputusan kini harus berfokus pada membangun fondasi baru.

“Baik Shin maupun Patrick punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari evaluasi keduanya, kami akan mencari profil pelatih yang lebih ideal untuk masa depan timnas,” jelas Erick.

Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga RI itu, proses pencarian pelatih baru tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa. Selain harus menemukan sosok yang cocok dengan karakter sepak bola Indonesia, Erick juga mengakui bahwa peringkat FIFA Indonesia yang masih di luar 100 besar menjadi tantangan tersendiri dalam menarik pelatih berkualitas dunia.

Baca juga:  Dibantah, Kompleks Parlemen Disebut Episentrum COVID-19 Karena Seratusan Orang Terpapar

“Meyakinkan pelatih top untuk datang ke Indonesia tidak mudah. Karena ranking kita masih rendah, jadi saya harus menggunakan jejaring internasional saya untuk membuka komunikasi dan memberi kepercayaan diri bahwa Indonesia serius membangun program jangka panjang,” ujarnya.

Erick menambahkan, kegagalan di masa lalu, baik pada era Shin Tae-yong maupun Kluivert, bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bahan evaluasi menuju sistem yang lebih baik.

Baca juga:  Jadi Juara Grup, Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal

“Kita tetap ingin punya long-term program untuk timnas. Apa yang terjadi sebelumnya adalah bagian dari proses. Sekarang saatnya kita bangkit dan memperbaiki semuanya bersama,” tegasnya.

Dengan nada optimistis, Erick menutup pesannya kepada para pendukung Garuda:

“Sepak bola Indonesia tidak boleh jalan di tempat. Mari kita dukung siapa pun pelatih baru nanti, karena yang kita perjuangkan bukan nama pelatihnya, tapi lambang Garuda di dada,” tutupnya. (Suka Adnyana/balipost)

BAGIKAN