Presiden Prabowo Subianto (baris tengah, kanan) berjalan bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (baris tengah, kedua kanan) dan didampingi Menteri Kebudayaan Fadli Zon (baris tengah, kiri) saat menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Hari Kesaktian Pancasila 2025 mengusung tema Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kinerja Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, kini memasuki usia setahun. Tingkat kepuasan masyarakat pun atas kinerja pemerintahannya beragam. Termasuk masyarakat Bali. Tingkat kepuasan atas kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukan hasil yang tidak terlalu rendah.

Berdasarkan relis hasil survai yang dilakukan Poltracking, Minggu (19/10), secara umum tingkat kinerja pemerintahan Prabowo – Gibran dalam satu tahun terakhir merata di semua wilayah Indonesia.

Untuk Bali, kendati tidak disebutkan secara khusus. Namun hasil Lembaga survai ini menggabungkan tingkat kepuasan masyarakat Bali dengan Nusa Tenggara, yang jumlahnya mencapai 67,2 persen.

Sebaran responden puas lainnya, antara lain, 72,4 persen asal Sulawesi, 70,7 persen asal Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, dan 63,1 persen asal Maluku-Papua.

“Relatif hampir merata di semua kewilayahan yang kita lakukan cross tabulation (tabulasi silang) mengapresiasi positif atau puas terhadap kinerja pemerintah,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda Rasyid, dikutip dari Antara.

Baca juga:  Literasi Kinerja BUMN

Dijelaskannya, responden yang paling merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran berasal dari Jawa Timur, yakni 85,4 persen. Kemudian, disusul oleh responden asal Kalimantan sebanyak 83,9 persen dan Sumatera sebanyak 83,2 persen.

Selain itu, sebanyak 78,7 persen asal Jawa Barat juga mengaku puas, sementara responden asal wilayah Jakarta-Banten yang mengaku puas terhadap kinerja Prabowo-Gibran berjumlah 77,1 persen.

Secara garis besar, 78,2 persen responden merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Angka itu terdiri atas 9,8 persen mengaku sangat puas dan 68,3 persen lainnya menyatakan cukup puas.

Responden merasa puas terhadap karena kepemimpinan yang tegas dan berwibawa (18,8 persen), bantuan pemerintah tepat sasaran (12,3 persen), program MBG (10,4 persen), pencegahan/pemberantasan korupsi (8,1 persen), serta kinerja yang terbukti (6,2 persen).

Baca juga:  Pesilat Berprestasi Tingkat Dunia Diamankan Densus 88

Di sisi lain, 19,3 persen responden menyatakan tidak puas yang terdiri atas 17,3 persen menyatakan kurang puas dan 2 persen mengaku sangat tidak puas.

Mereka merasa tidak puas karena alasan ekonomi belum stabil (26,7 persen), bantuan tidak tepat sasaran (15,7 persen), kasus korupsi (8,9 persen), harga kebutuhan pokok mahal (7 persen), dan masih kurangnya lapangan kerja (6,3 persen).

“Lima alasan ini yang kami rekam penting masukan buat pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Hanta.

Jika dilihat dari segi bidang, tingkat kepuasan responden paling besar untuk ranah pendidikan yang mencapai 79 persen. Disusul bidang kesehatan 76,6 persen, pertahanan dan keamanan 75,5 persen, serta sosial budaya 74,9 persen.

Baca juga:  Status Darurat COVID-19 Diperpanjang hingga 29 Mei

Adapun bidang yang tingkat kepuasannya di bawah 70 persen, antara lain, hukum dan pemberantasan korupsi (68,2 persen), politik dan stabilitas nasional (65,7 persen), serta ekonomi (57,4 persen).

“Dari semua bidang-bidang, itu bidang ekonomi yang selalu paling rendah, yaitu 57,4 persen tingkat kepuasan di bidang ekonomi. Ini mungkin menjadi saran masukan pada pemerintahan sekarang yang menjadi penilaian publik,” katanya.

Populasi dari survei ini adalah warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Diambil dengan metode multistage random sampling, responden pada survei ini berjumlah 1.220 orang.

Para responden terpilih kemudian diwawancarai secara tatap muka pada tanggal 3–10 Oktober 2025. Adapun ambang batas galat survei ini lebih kurang 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN