Ketua DPD Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Hampir semua di kabupaten/kota di Bali, kepengurusan Partai Golkar diisi wajah baru. Mereka yang merupakan pengurus baru ini pun diminta untuk terus turun ke masyarakat.

Hingga Selasa (14/10), tujuh daerah telah merampungkan Musda, menyisakan dua kabupaten, yakni Jembrana dan Tabanan yang dijadwalkan berlangsung dalam dua hari ke depan.

Ketua DPD Partai Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih, Rabu (15/10) mengatakan, Musda Golkar di semua kabupaten/kota hampir didominasi oleh kepengurusan baru. Dari 9 kabupaten/kota, tujuh diantaranya sudah selesai melakukan musda tingkat Kabupaten.

Baca juga:  Puan dan Luhut Diskusi Perkembangan Politik dan Ekonomi

Bahkan dari kesepakatan, keseluruhan hampir diselesaikan dengan cara aklamasi. “Ini merupakan ciri khas Partai Golkar. Hampir semua diselesaikan dengan kesepakatan bersama tanpa voting,” ujar Sumarjaya Linggih.

Politisi asal Desa Tajun ini menegaskan, Partai Golkar menerapkan aturan tegas mengenai masa jabatan ketua. Ketua DPD II hanya dapat menjabat maksimal dua periode, kecuali dalam kondisi khusus yang dapat memperoleh diskresi dari DPP.

Baca juga:  Golkar Resmi Rekomendasikan Mantra-Kerta, Sudikerta Lapang Dada

“Ini ada yang kader baru dan kader lama juga. Kita di Partai hanya boleh dua kali, tanpa terkecuali,” jelasnya.

Setelah seluruh Musda rampung, Golkar Bali akan berfokus pada agenda pelantikan pengurus baru di masing-masing kabupaten/kota. Pelantikan pengurus DPD I Golkar Bali juga akan menyusul setelah seluruh struktur di bawah terbentuk, dengan target tuntas sebelum Desember 2025.

Ia juga meminta, kepengurusan baru di semua tingkatan untuk lebih aktif turun ke masyarakat dan tidak sekadar menggelar kegiatan seremonial. Arahan ini merupakan instruksi langsung dari DPP Partai Golkar agar para kader benar-benar hadir dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Baca juga:  SMP Saraswati Tabanan Hanya Dapat Empat Siswa

“Kepengurusan yang sekarang kita lebih tekankan itu. Bagaimana terus turun kebawah dan kurangi kegiatan seremonial,” tutupnya. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN