
DENPASAR, BALIPOST.com – Koran Bali Post pada hari ini, Jumat (10/10) menerbitkan beragam berita yang terjadi di seputar Bali dan Indonesia.
Dari Pusat diharapkan dukung pengembangan infrastruktur Bali hingga Pasar Intaran Kelola 17 Teba Modern.
Berikut 5 berita yang disajikan Koran Bali Post pada hari ini:
1. Pusat Diharapkan Dukung Pengembangan Infrastruktur Bali
Denpasar (Bali Post) –
Tantangan menjaga kesimbangan tata ruang Bali mestinya dikelola secara bersinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Sebagai destinasi pariwisata penyumbang devisa besar bagi negeri ini, pembangunan infrastruktur, pemanfataan ruang dan tata kelola air menjadi hal strategis yang mutlak memerlukan dukungan anggaran pusat.
Keberimbangan pengalokasian anggaran dari Dana Bagi Hasil (DBH) penting mendapat perhatian pemerintah pusat terlebih kini ada pemotongan anggaran transfer ke kas daerah.
2. Denpasar, Kota Terpadat di Bali
Denpasar (Bali Post) – Angka Total Fertility Rate (TFR) Kota Denpasar tahun 2024 yaitu 1,87 persen, paling rendah di antara kabupaten lainnya di Provinsi Bali.
Namun, tingkat kepadatan penduduk di Denpasar mencapai lebih dari 6.000 jiwa per kilometer persegi.
3. Pemangkasan TKD Tak Ganggu Program Prioritas
Gianyar (Bali Post) –
Bupati Gianyar, I Made Mahayastra memastikan pemotongan dana transfer dari pemerintah pusat tidak mengganggu program prioritas di Kabupaten Gianyar.
Pemotongan dana transfer Rp185 miliar akan ditutupi dari PAD.
4. Pembangunan di Hutan Suter Kantongi Perizinan Berusaha Penyediaan Jasa Wisata Alam
Denpasar (Bali Post) –
Pembangunan fasilitas pendukung pariwisata di kawasan hutan Sunter Bangli sempat ramai di media sosial. Banyak pihak menengarai bangunan ini liar dan tanpa sosialisasi saat pembangunan.
Namun, klarifikasi datang dari Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur, Made Maha Widyartha.
5. Pasar Intaran Kelola 17 Teba Modern
Denpasar (Bali Post) –
Program penanganan sampah kini menjadi program strategis. Upaya mengatasi masalah sampah berbasis sumber bergerak di berbagai elemen mulai dari desa, pasar termasuk perkantoran.
Ruang-ruang publik yang berpotensi menghasilkan sampah juga diantisipasi dengan penyiapan teba modern. (*)