Siswa/i salah satu SMP berusaha menerobos luapan air yang merendam beberapa titik di kawasan Monang-maning, Denpasar, Senin (15/9). Hujan deras selama beberapa jam yang kembali mengguyur membuat sejumlah titik di wilayah Kota Denpasar kembali terendam luapan air. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar mencatat sebanyak 1.281 siswa sekolah dasar (SD) terkena dampak banjir bandang yang melanda Kota Denpasar pada Rabu (10/9) lalu.

Jumlah ini kemungkinan masih bertambah karena pendataan belum mencakup peserta didik PAUD/TK. Saat ini, para pelajar tersebut memerlukan bantuan untuk kembali melanjutkan pendidikan.

Kadisdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, Senin (15/9), mengatakan, para pelajar terdampak banjir itu tersebar di 37 sekolah jenjang sekolah dasar (SD). Jumlah tersebut merupakan hasil pendataan sementara di empat kecamatan yang terkena banjir bandang di Kota Denpasar.

Baca juga:  Rawan Diterjang Banjir dan Longsor, Denpasar Rancang Tukar Guling Lahan di Jl. Sulawesi

‘’Kemungkinan jumlah pelajar yang terkena dampak banjir bandang akan bertambah karena proses pendataan belum tuntas. Itu belum yang berstatus anak PAUD atau TK,’’ kata Wiratama.

Ia menuturkan, para siswa membutuhkan bantuan buku tulis, buku pelajaran, dan seragam sekolah. Barang-barang itu tak dapat diselamatkan saat terjadi banjir bandang.

Dari data Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, sedikitnya 37 sekolah terdampak dengan berbagai kerusakan, mulai dari tembok roboh, plafon jebol, hingga aset sekolah terbawa banjir.

Baca juga:  Helikopter Jatuh, Presiden Iran Dipastikan Meninggal

Tak hanya itu, hujan singkat kemarin Senin (15/9) kembali membuat sekolah kebanjiran hingga terpaksa memulangkan siswanya. Seperti di SMPN 7 Denpasar. Ketinggian air sekitar 30 cm. Karena kondisi tak mendukung, para siswa akhirnya dipulangkan lebih awal.

Kepala SMPN 7 Denpasar, I Wayan Sugianta mengatakan, terpaksa memulangkan siswa-siswi lebih awal karena banjir sudah masuk kelas. ‘’Kami pulangkan siswa-siswi pukul 10.00 WITA, lebih awal dari biasanya karena luapan air jalan semakin tinggi dan sudah mulai masuk kelas,’’ ungkap Sugianta.

Luapan air juga menggenangi SMP Sapta Andika yang posisinya berada di belakang SMPN 7 Denpasar. Siswa kelas VIII dan IX dipulangkan lebih awal sekitar pukul 10.30 WITA. Sementara siswa kelas VII melaksanakan pembelajaran secara daring.

Baca juga:  Udara Basah Terkonsentrasi di Bali, Waspadai Hujan dan Angin Kencang

Menurut pihak sekolah, siswa kelas VIII dan IX terpaksa dipulangkan lebih awal akibat sebagian ruang kelas di lantai satu, halaman sekolah, serta ruang guru terendam banjir sehingga mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar.

Kepala SMP Sapta Andika, I Gede Eka Nuryada, mengimbau para siswa tetap waspada dan turut membantu keluarga jika tempat tinggal mereka terdampak genangan. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN