Ilustrasi. (BP/Dok. BMKG)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bertepatan dengan Bulan Purnama, fenomena gerhana bulan total (GBT) akan terjadi pada Minggu (7/9).

Fenomena ini akan tampak di Eropa, Australia, Afrika, dan Asia, termasuk di Indonesia.

Fenomena ini akan berlangsung dengan total durasi 5 jam 27 menit mulai 23.28 WITA sampai 04.55 WITA.

Sedangkan fase total saat Bulan terperangkap umbra Bumi berlangsung selama 1 jam 22 menit pada 01.30 sampai 02.52 WITA.

Ketua Kelompok Kerja Manajemen Operasional Geofisika BBMKG Wilayah III Badung, Ein Nuzulul Laily, S.T., menjelaskan bahwa Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Baca juga:  Saat Pawai Ogoh-ogoh, Pasikian Pecalang Bali Ajak Yowana Jaga Keamanan dan Taati Prokes

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar (di satu garis lurus). Hal ini membuat Bulan masuk ke bayangan inti (umbra) Bumi. Saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah jika langit cerah.

Warna merah pada Bulan disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi. Cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi akan terhambur, sehingga cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru akan tersebar lebih banyak.

Baca juga:  Penangkapan Bendesa Adat Berawa Ternyata di-“Back-up” Polisi Militer

Sementara cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah akan lolos dan mencapai permukaan Bulan, sehingga Bulan tampak merah.

Berikut tahapan lengkap fenomena ini dengan total 5 jam 27 menit:

23.28 WITA: mulai penumbra

00.25 WITA: gerhana sebagian dimulai

02.11 WITA: gerhana total dimulai

03.33 WITA: gerhana total berakhir

04.39 WITA: gerhana sebagian berakhir

04.55 WITA: penumbra selesai

Fenomena ini masuk dalam kategori langka. Mengingat, gerhana bulan total berikutnya di Indonesia akan terjadi pada 2033. (ketut Winata/balipost)

Baca juga:  FKUB Bali Keluarkan Seruan Bersama Perayaan Hari Suci Nyepi 2024, Simak 10 Poinnya
BAGIKAN