DPRD Bali melakukan rapat koordinasi kelangkaan gas melon, Senin (25/8). (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ala ayuning dewasa secara harfiah berarti baik atau buruknya hari menurut tradisi Bali. Sistem penanggalan ini membantu masyarakat Hindu Bali menentukan waktu paling tepat untuk menjalankan berbagai aktivitas seperti upacara keagamaan, pembangunan, pertanian, maupun kegiatan ritual lainnya.

Setiap jenis dewasa memiliki indikator baik dan tidak baik untuk kegiatan tertentu. Artinya, tidak ada hari yang sepenuhnya baik atau buruk, hanya lebih cocok atau kurang cocok, tergantung konteks dan tujuan.

Meskipun kalender memberikan panduan, untuk urusan ritual adat atau keputusan penting, dianjurkan tetap berkonsultasi dengan pamangku atau prajuru adat setempat agar sesuai dengan konteks spiritual dan lokal.

Baca juga:  Siswa Tenggelam Ternyata Anak Polisi yang Ingin Jadi Polisi

Dikutip dari kalenderbali.org, berikut adalah ala ayuning dewasa untuk Selasa, 2 September 2025:

Carik Walangati

Tidak baik untuk pernikahan, atiwa-tiwa/ngaben, dan membangun rumah.

Dadig Krana

Baik untuk menanam tebu dan mentimun. Tidak baik untuk upacara/yadnya, pertemuan, atau hubungan suami-istri.

Dina Carik

Tidak baik untuk digunakan sebagai dewasa.

Geheng Manyinget

Tidak baik untuk pekerjaan penting, termasuk yadnya karena potensi gangguan.

Geni Murub

Baik untuk pekerjaan dengan api (seperti membakar bata/genteng), tidak baik untuk membangun atau mengatapi rumah.

Baca juga:  Terkait Pelaksanaan Pakelem Serentak, Ini 3 Sarana yang Disiapkan Krama Desa Adat

Gni Rawana Jejepan

Baik untuk memulai pekerjaan berapi seperti membakar genteng, batu bata, keramik, atau membuat senjata besi. Tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas, atau bercocok tanam.

Kala Atat

Baik untuk membuat tali, tali pancing, anyaman, tampus, dan jerat.

Kala Katemu

Baik untuk menangkap ikan, berburu, memasang jerat, kungkungan, atau mengadakan pertemuan.

Kala Luang

Baik untuk membuat terowongan dan menanam umbi-umbian seperti ketela.

Macekan Agung

Baik untuk membuat benda runcing keperluan pura seperti pengawin, tumbak, senjata pengider-ider. Tidak baik untuk aktivitas lain.

Baca juga:  Masyarakat Diharapkan Dewasa dan Sportif Berdemokrasi

Pamacekan

Baik untuk mengolah sawah/tegal dan membuat tombak penangkap ikan, tidak baik untuk melaksanakan yadnya.

Pepedan

Baik untuk membuka lahan pertanian baru namun tidak baik untuk membuat peralatan dari besi.

Salah Wadi

Tidak baik untuk upacara Manusa Yadnya seperti pernikahan, potong rambut, mapandes, maupun Pitra Yadnya.

Taliwangke

Baik untuk memasang tali penghambat di sawah/kebun, memperbaiki pagar, dan membuat tali pengikat. Tidak cocok untuk membuat benang tenun atau tali ternak. (Dedy Sumarthana/balipost)

BAGIKAN