
GIANYAR, BALIPOST.com – Drama menegangkan tersaji di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, saat Bali United menghadapi Persik Kediri pada laga pembuka BRI Super League 2025/2026, Minggu (10/8) sore.
Pertandingan di hadapan 10.302 suporter ini diwarnai gol penyeimbang di masa injury time ini.
Sejak peluit awal dibunyikan, Serdadu Tridatu langsung tampil agresif. Mereka terus menekan pertahanan Persik dengan serangan-serangan cepat, terutama dari sisi sayap yang dihuni Irfan Jaya.
Sebuah momen krusial terjadi pada menit ke-29 ketika Joao Ferarri berhasil mencetak gol, namun wasit Heru Cahyono membatalkannya setelah meninjau VAR yang menunjukkan posisi offside. Keputusan ini sempat memicu protes, tetapi pertandingan tetap dilanjutkan.
Di sisi lain, Macan Putih julukan Persik Kediri lebih banyak bermain bertahan sambil sesekali melancarkan serangan balik cepat dan memanfaatkan set-piece. Kiper mereka, Leonardo Navacchio, tampil gemilang dengan serangkaian penyelamatan vital, termasuk menahan tendangan keras dari Thijmen Goppel dan Irfan Jaya.
Memasuki babak kedua, intensitas pertandingan semakin meningkat. Bali United mencoba menambah daya gedor dengan memasukkan Rahmat Arjuna Reski, namun Persik justru berhasil memecah kebuntuan lebih dulu. Berawal dari tendangan sudut yang dieksekusi Ezra Walian pada menit ke-78, Telmo Castanheira menyambutnya dengan sundulan terukur yang tak mampu dihalau kiper Bali United dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan tim tamu.
Tertinggal satu gol, Bali United semakin gencar menyerang. Pelatih Johnny Jansen memasukkan Jens Raven dan Kadek Agung untuk menambah daya dobrak. Tekanan konstan ini akhirnya berbuah manis di menit 90+2. Boris Kopitovic muncul sebagai pahlawan setelah sundulannya menyambut umpan silang tak mampu dibendung Navacchio. Skor 1-1 bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Pelatih Persik Kediri, Ong Kim Swee, mengungkapkan perasaannya yang campur aduk. “Pertandingan ini sangat sulit. Bali United adalah tim berkualitas dan saya yakin mereka kandidat juara musim ini. Kami bermain bagus, tapi kehilangan kemenangan di menit akhir tentu mengecewakan. Kami mendapatkan satu poin, tetapi juga kehilangan dua poin,” ujarnya.
Senada dengan pelatihnya, striker Persik, Yandi Sofyan, tetap bersyukur dengan hasil ini. “Bermain di Bali tidak mudah. Ini hasil yang patut kami syukuri dan ada pelajaran berharga yang bisa kami ambil,” katanya.
Dari kubu Bali United, Johnny Jansen mengaku tidak puas dengan hasil imbang ini. “Kami kurang puas. Seharusnya banyak peluang yang bisa jadi gol. Tapi, saya senang dengan semangat tim yang luar biasa hingga detik terakhir,” kata pelatih asal Belanda tersebut.
Pencetak gol penyeimbang, Boris Kopitovic, juga merasa timnya layak mendapatkan lebih. “Seharusnya kami bisa menang, terutama karena banyak peluang di awal laga. Tapi kami akan mengambil sisi positifnya dan tampil lebih baik saat melawan Malut United nanti,” ucapnya.
Dengan hasil ini, Bali United dan Persik Kediri sama-sama mengoleksi satu poin tambahan. Di pertandingan selanjutnya, Bali United akan mertandang menghadapai Malut United di kandangnya. (Suka Adnyana/balipost)