SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sektor UMKM memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Terutama pada sektor kuliner dan kerajinan, dapat membantu perkembangan UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Melihat pentingnya tujuan itu, Desa Adat Dalem Setra Batununggul menumbuhkan peluang bagi pelaku usaha mikro. Pameran UMKM bertema Tanjung Kerambitan Mesari, dibuka langsung Camat Nusa Penida I Kadek Yoga Kusuma, pada Rabu (30/7) malam.
Ketua Panitia I Dewa Gede Ardha Kencana, mengatakan pameran UMKM ini disambut antusias dengan melibatkan puluhan stand yang didominasi kuliner. Aneka kuliner tersaji dalam pameran ini. Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha kecil dan menengah.
Camat Nusa Penida I Kadek Yoga Kusuma menjelaskan Pameran UMKM ini sangat bermanfaat bagi pelaku usaha mikro.
Event ini sangat berdampak secara ekonomi masyarakat dan dari sesi pariwisata. Setidaknya bisa menahan laju wisata one trip.
Sehingga okupansi menginap lebih lama tertahan di Nusa Penida karena ada sajian dan hiburan malam.
Ia menjelaskan kegiatan ini tidak sebatas hanya hiburan, tetapi promosi dan berdampak pada okupansi lebih lama wisatawan stay di Nusa Penida.
Jadi pihaknya sangat berharap model event seperti ini dikembangkan lebih semarak dan juga sebagai role model bagi desa yang lain di Nusa Penida.
Jero Bendesa Dalem Setra Batununggul I Dewa Ketut Anom Astika, menegaskan pameran UMKM ini memberikan kesempatan kepada penggiat usaha kecil maupun menengah untuk menampilkan usahanya, khususnya bagi warga di desa adat itu.
Tanjung Kerambitan merupakan lokasi pameran, yang diimbuhkan tema “mesari” bermakna harapan bersama, baik pelaku UMKM dan warga krama desa adat untuk bisa berkreasi dan menikmati hiburan yang disajikan pada pameran UMKM ini.
Pameran UMKM ini merupakan titik pembuka dari rangkaian acara Batununggul Village Festival, yang dibranding kembali menjadi Surya Metu Fest. Mudahan-mudahan pameran UMKM ini memberikan efek domino bagi masyarakat lokal untuk tumbuh dan berkembang secara ekonomi maupun seni dan budaya semakin ajeg. (Bagiarta/balipost)