
BANGLI, BALIPOST.com – Pasokan liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram yang diterima pengecer di Bangli mengalami pengurangan sejak dua minggu terakhir.
Kondisi ini membuat para pedagang elpiji kewalahan memenuhi permintaan masyarakat.
Salah seorang pengecer elpiji di Bangli, Gusti Bagus Sutasoma mengungkapkan sebelum pasokan seret, ia biasa mendapat 20 hingga 30 tabung per hari. Namun, sejak dua minggu ini, ia hanya mendapat pasokan 10 sampai 20 tabung.
Dia mencontohkan, Senin (4/8), ia hanya menerima 20 tabung. Pasokan datang pagi, dan sudah habis di siang hari.
Meskipun pasokan seret ia memastikan harga tetap. “Harga tetap Rp 20 ribu, enggak berani naikin harga,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pengecer lain di wilayah Sidawa. Dikatakan bahwa pasokan yang diterima berkurang dan tidak sebanding dengan permintaan.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli, Anak Agung Ayu Ira Diah Sunariani, menjelaskan bahwa pihaknya belum melakukan pemantauan elpiji 3 kg pada Senin (4/8). Pemantauan terakhir dilakukan sekitar seminggu lalu di tingkat pangkalan, bukan pengecer.
Berdasarkan pemantauan sebelumnya, penyaluran elpiji 3 kg dari agen ke pangkalan lancar dan sudah sesuai kuota. Namun, demikian pihaknya akan menelusuri lebih lanjut soal informasi berkurangnya ketersediaan elpiji 3 kg ini.
“Kami akan telusuri lagi apakah memang karena permintaan yang lebih banyak dari kuota yang tersedia,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan melihat situasi kegiatan masyarakat yang meningkat. “Besok kami akan pantau kembali,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)