
BANGLI, BALIPOST.com – Desa Wisata Penglipuran mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sejak 24 Juli lalu. Peningkatan ini disebut-sebut tak lepas dari gencarnya promosi yang dilakukan pengelola, serta dampak tak langsung dari konflik yang terjadi antara Thailand dan Kamboja.
General Manager Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa, Kamis (31/7), mengungkapkan bahwa rata-rata kunjungan wisman ke Penglipuran kini mencapai 700 orang per hari. Meningkat dari sebelumnya yang hanya sekitar 550 orang per hari.
Sumiarsa mengatakan, salah satu strategi utama yang selama ini dilakukan pihaknya untuk menarik lebih banyak turis asing adalah melalui kolaborasi intensif dengan agen perjalanan dalam hal ini ASITA. “Kami terus menjalin komunikasi dan berpartisipasi dalam setiap acara yang mereka selenggarakan,” ujarnya
Diungkapkan juga bahwa konflik antara Thailand dan Kamboja turut berkontribusi pada peningkatan kunjungan ke Penglipuran. Akibat konflik banyak wisatawan Eropa mencari destinasi alternatif lainnya seperti ke Bali, salah satunya ke Penglipuran.
Meskipun terjadi peningkatan pada Juli, Penglipuran mencatat bahwa total kunjungan keseluruhan masih stabil di kisaran 2.500-2.800 orang per hari. Sumiarsa mengatakan ke depan, pihaknya akan fokus menyasar segmen mancanegara melalui promosi dan penyelenggaraan event budaya. Pada Agustus nanti pihaknya akan mengemas pelaksanaan Ngaben massal di Penglipuran sebagai daya tarik wisata. (Dayu Swasrina/Balipost)