Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus (tengah) saat menyampaikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan luar biasa PT LIB 2025 kepada awak media di Hotel Langham, Jakarta Selatan, Senin (7/7). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Regulasi penggunaan pemain asing di Super League mengalami revisi.

Menurut Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, seluruh klub Super League menyetujui perubahan regulasi pemain asing yang baru. “Terima, harus terima, karena regulasinya kan ada di PSSI,” ujar Ferry dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (29/7).

Sebelumnya, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan luar biasa di Hotel Langham, Jakarta Selatan, pada 7 Juli lalu, Ferry sempat menyampaikan bahwa regulasi pemain asing untuk musim depan adalah delapan pemain masuk daftar susunan pemain dan delapan pemain bisa dimainkan di lapangan.

Baca juga:  Pebalap Muda AHM Siap Hadapi Asia Talent Cup 2018

Keputusan tersebut kala itu didasarkan pada keinginan klub-klub Super League agar wakil Indonesia dapat bersaing di kompetisi Asia. “Kita punya keinginan, tanpa mengesampingkan pemain lokal yang ada, kita juga sangat perlu untuk bisa bersaing di Asia. Oleh karena itu boleh didaftarkan 11,” jelas Ferry.

Namun, kini regulasi tersebut mengalami penyesuaian. Perubahan utama terletak pada jumlah pemain asing yang dapat bermain dan masuk daftar susunan pemain. Sementara itu, jumlah pemain asing yang boleh didaftarkan tetap 11 pemain. “Per musim depan ini regulasi pemain asing kita, tujuh yang main, sembilan yang ada di daftar susunan pemain, dan 11 pemain yang boleh didaftarkan,” kata Ferry.

Baca juga:  Dikritisi, LPBHNU Beri Pendampingan Hukum Mardani Maming

Ferry menjelaskan bahwa alasan di balik perubahan regulasi ini adalah untuk memastikan pemanfaatan pemain asing lebih ideal dalam menjaga talenta pemain lokal. Alasan ini selaras dengan pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada 16 Juli lalu. Kala itu, Erick Thohir telah melayangkan surat kepada I.League untuk merevisi kembali regulasi pemain asing di Super League.

“Saya hari ini sudah mengirimkan surat ke PT LIB, di mana kami PSSI sudah rapat dan mungkin pekan depan LIB akan bertemu kami. Bahwa kami melihat untuk delapan pemain dalam satu game itu terlalu banyak. Jadi kita memutuskan itu tujuh,” terang Erick saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, 16 Juli. “Jadi tujuh ditambah pemain U-23 itu tetap dimainkan 45 menit dan sisanya tentu pemain nasional dan saya lihat ada beberapa pemain diaspora kita ada yang kembali,” tambahnya. (Suka Adnyana/balipost)

Baca juga:  Menata Sepak Bola Indonesia
BAGIKAN