Sebanyak 53 madia atau Bhukur Padma berisi 318 suku tunggal yang akan dilarung ke Pantai Masceti, dalam prosesi upacara Maligia Bhukur Puri Keramas, Senin (28/7). (BP/dar)

GIANYAR, BALIPOST.com – Sebanyak 53 Bhukur Padma atau madia (sejenis bade berbentuk Padma) beriringan memadati jalan Prof Ida Bagus Mantra, Selukat, Desa Keramas, Gianyar, dalam rangkaian prosesi ngayut Karya Maligia Bhukur yang dilaksanakan Puri Saren Kangin, Puri Keramas, Senin (28/7).

Puluhan Bhukur tersebut membawa 318 suku tunggal, untuk di hanyut di pantai masceti. Ribuan orang ikut serta dalam prosesi ngayut, yang berjalan kaki kurang lebih 2 km, dari lokasi peyadnyan, yang merupakan pusat dari upacara maliga Bhukur yang diselenggarakan Puri Keramas.

Baca juga:  Sulinggih Itu Bernilai ‘’Padma’’

“Prosesi ngayut ini masih dalam rangkaian karya Maligia Bhukur yang puncaknya pada 25 Juli, yang juga disertai dengan kegiatan metatah, meoton dan menek kelih masal, ” kata Penglingsir Puri I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, disela ngayut.

Sebelum prosesi Ngayut ini, pada Senin dini hari dilakukan upacara mempralina yang dipuput oleh Ida Pedanda Nabe Geria Babakan, Gianyar dan Ida Pedanda Geria Kutuh Kamasan, Klungkung. Upakara mempralina dilakukan pukul 24.00 wita, yang kemudian dilanjutkan dengan persiapan ngayut, hingga pukul 08.00 Wita.

Baca juga:  Tak Hanya Harus Taat Prokes, Pandemi Lahirkan Cara-cara Baru Mengajar

Suasana jalan Ida Bagus Mantra, Selukat Desa Keramas, pun tampak berbeda dengan lainnya. Arus lalin sejak pukul 04.00 wita, mulai padat dan krodit, dikarenakan aktivitas mengeluarkan madia atau Bhukur, dari Peyadnyan ke jalan, yang melibatkan ratusan orang.

Sebelumnya, diberitakan karya Maligia Bhukur diselenggarakan Puri Saren Kangin, Puri Keramas, sebagai kelanjutan dari prosesi ngaben Naga Banda yang diselenggarakan tahun sebelumnya. Karya Maligia dengan tingkatan utama ini, diikuti oleh 318 pengiring, dari 47 kelompok atau soroh yang ada di Bali. Pada karya Maligia Bhukur utama ini, juga dilakukan metatah masal 178 orang, meoton dan menek kelih. Persiapan karya ini dipusatkan di peyadnyan megah, berlokasi di Jalan By Pas Prof Mantra, Selukat, yang melibatkan sebanyak 15 sulinggih. (Agung Dharmada/Balipost)

Baca juga:  Tangani Pencemaran Limbah RPH Batu Pulu, Ini Janji Distan Buleleng

 

 

BAGIKAN