
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan tengah mempersiapkan tim teknis untuk melaksanakan pengangkatan KMP Tunu Pratama Jaya. Langkah ini diambil setelah berhasil memvisualisasikan bangkai kapal dalam posisi terbalik di dasar laut Selat Bali.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, tim Unit Pencarian dan Pertolongan (SRU) laut melaksanakan operasi SAR bawah air dan mendapatkan visual posisi KMP Tunu di titik referensi delapan dengan kedalaman sekitar 49 meter dari permukaan.
“Lokasi kapal (KMP Tunu) sudah jelas, dan langkah selanjutnya kami akan segera melaksanakan penandaan di titik lokasi ditemukan,” kata Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak, Surabaya, Hartanto dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (13/7).
Menurut dia, tim teknis dan yang punya strategi khusus memberikan penandaan dan rencana pengangkatan bangkai kapal sudah bersiap datang ke Banyuwangi.
Hartanto juga mengaku telah berkoordinasi dengan Dirjen serta tim khusus dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) yang akan bertugas untuk merencanakan pengangkatan bangkai Kapal Tunu yang tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025 itu.
“Kami akan terus koordinasi, dan melaksanakan tugas sesuai SOP. Kegiatan yang kami lakukan butuh waktu, namun demikian mulai hari ini kami sudah mendatangkan tim teknis yang paham betul penandaan dan pengangkatan bangkai kapal,” katanya.kmp
Data Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menyebutkan hingga Minggu, jumlah korban selamat tercatat 30 orang, 18 korban ditemukan meninggal (3 proses identifikasi) dan 17 korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.
KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan itu tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025. (kmb/balipost)