
DENPASAR, BALIPOST.com – Sempat tertunda selama 2 jam karena hujan, Utsawa (Parade) Gong Kebyar Wanita duta Kabupaten Tabanan dan Buleleng akhirnya dipentaskan pada pukul 22.00 WITA, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar, Minggu (6/7) malam.
Hujan deras diserta angin kencang melanda kawasan Taman Budaya Bali sejak pukul 18.40 WITA menjadi penyebab pementasan perdana Parade Gong Kebyar Wanita ini sempat ditunda. Namun, pada pukul 21.45 WITA, hujan mulai reda sehingga, Parade Gong Kebyar Wanita bisa dilanjutkan.
Parade Gong Kebyar Wanita perdana serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 ini mempertemukan Sekaa Gong Wanita Dahayu Singasana, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Duta Kabupaten Tabanan dengan Sekaa Gong Kebyar Wanita Madhurya Utari Manik Uttara, Desa Adat Sangsit Dangin Yeh, Kecamatan Sawan, Duta Kabupaten Buleleng.
Kedua sekaa gong wanita ini membawa garapan masing-masing yang mengangkat potensi daerah masing-masing, namun tetap mengimplementasikan tema pokok PKB ke-47 yaitu “Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya (Harmoni Semesta Raya)”.
Meskipun dimulai tengah malam, antusiasme penonton menyaksikan parade ini cukup tinggi. Pengunjung PKB yang masih berada di Art Center menyempatkan diri untuk menyaksikan pementasan ini. Terutama mereka yang berasal dari 2 daerah yang sedang pentas parade Gong Kebyar malam itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha mengatakan kawasan Art Center dilanda hujan deras yang menyebabkan pementasan Parade Gong Kebyar Wanita pada pukul 20.00 Wita di Panggung Terbuka Ardha Candra ditunda sementara.
“Sementara kita tunggu reda sampai jam 10 malam. Begitu kesepakatannya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha saat dikonfirmasi, Minggu (6/7) malam.
Apabila hingga pukul 22.00 Wita hujan masih terjadi, mantan Rektor ISI Bali ini mengatakan akankembali melakukan rembug dengan semua pihak. Apakah acaranya akan dipindahkan atau pentas hujan-hujanan. (Jika pukul 22.00 Wita masih hujan,red) Rembug lagi dengam pengisi acara, apa pindah atau pentas hujan-hujannya,” terangnya. (Ketut Winata/balipost)