
MANGUPURA, BALIPOST.com – Mengantisipasi memburuknya situasi di Timur Tengah karena konflik Iran-Israel, Indonesia lewat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) fokus menggarap potensi dua kawasan.
Kedua pasar ini adalah Asia dan Australia. “Kami sasar pasar di sekitar Indonesia misal Singapura, Malaysia, Australia itu akan menjadi target, fokus kami,” kata Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara II Kementerian Pariwisata RI Yulia di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (26/6).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, pihaknya telah melakukan kajian di internal Kemenpar untuk melakukan strategi pemasaran dari sebelumnya fokus pasar di negara-negara jarak jauh, saat ini memilih melakukan promosi di kawasan terdekat dari tanah air misalnya Asia dan Oseania.
Untuk menggaet potensi itu, pihaknya menggalakkan promosi wisata baik dilakukan secara langsung maupun dalam jaringan (online) dengan beragam mitra termasuk dengan maskapai penerbangan.
Pihaknya juga mengemas paket wisata menarik dan sedang menjadi tren di kalangan para pelancong dunia di antaranya wisata kesehatan (wellness tourism), wisata gastronomi yaitu wisata kuliner yang menonjolkan pengalaman serta nilai histori, serta wisata bahari.
Ia menambahkan promosi tujuan wisata juga intensif dilaksanakan untuk mengenalkan 10 destinasi prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Morotai di Maluku Utara, Bromo dan Likupang di Sulawesi Utara.
Ia pun tidak memungkiri Bali tetap menjadi tujuan utama para pelancong mancanegara dan menjadikan provinsi itu destinasi regeneratif.
Wisata regeneratif, lanjut dia, mengajak wisatawan melakukan upaya pemulihan destinasi wisata setelah menikmati liburan.
Selain Bali, dua destinasi regeneratif lain yakni Jakarta dan Kepulauan Riau.
Adapun Kemenpar menargetkan tingkat kunjungan wisatawan asing di tanah air tahun ini mencapai mencapai 14,6 juta hingga 16 juta orang.
Sebelumnya, ketegangan terjadi di kawasan Timur Tengah menyusul perang Israel dan Iran yang juga berdampak terhadap sektor pariwisata.
Beberapa maskapai penerbangan internasional bahkan sempat membatalkan rute penerbangan salah satunya dari Qatar Airways.
Maskapai itu sebelumnya membatalkan penerbangan pada Selasa (24/6/2025) pukul 19.20 WITA dari Bali menuju Doha karena bandara tujuan tutup sementara akibat wilayah udara setempat diwarnai perang.
Berdasarkan data pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pihak maskapai telah mengatur ulang jadwal keberangkatan maskapai itu dengan nomor QR-963 pada Rabu (25/6/2025).
Seluruh penumpang dari maskapai itu mencapai 244 orang yang sebelumnya terdampak, kemudian diterbangkan kembali pukul 20.30 WITA menuju Doha.
Adapun rute menuju Doha dari Bali dilayani rata-rata tiga penerbangan per hari. (kmb/balipost)