Erick Thohir meninjau KEK Sanur, Kamis (6/7/2023). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – “Alhamdulillah pada pagi hari ini kita akan memulai pembangunan Rumah Sakit Bali International Hospital yang ini nantinya akan bekerja sama dengan Mayo Clinic dari Amerika. Kita harapkan nanti Sanur ini menjadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) kesehatan dan kita harapkan tidak ada lagi, kalau ini jadi, tidak ada lagi rakyat kita, masyarakat kita yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.”

Demikian cuplikan pernyataan Presiden Jokowi saat groundbreaking, 27 Desember 2021.

Pernyataan Jokowi saat itu bukan tanpa alasan. Dari data yang ada, ratusan ribu warga negara Indonesia selama ini memilih berobat ke luar negeri. Salah satu alasannya karena
fasilitas kesehatan di Indonesia dinilai kurang memadai. Devisa yang keluar karena WNI yang berobat ke luar negeri mencapai lebih dari Rp90 triliun. Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan dibangunnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bidang Kesehatan di Sanur.

Presiden Joko Widodo saat groundbreaking KEK Sanur menegaskan bahwa jika KEK Kesehatan Sanur ini terbangun, tidak ada lagi warga Indonesia berobat ke luar negeri.

Baca juga:  BPOM Nyatakan Puluhan Produk Obat Sirop Dikonsumsi Pasien AKI Aman

Pembangunan KEK Sanur dimulai sejak 27 Desember 2021 ditandai dengan dilakukannya grounbreaking oleh Presiden Jokowi. KEK Sanur dikembangkan sebagai
“World Class Medical & Wellness Destination”, yang mengintegrasikan fasilitas kesehatan dan pariwisata.

Pasar yang disasar tidak hanya orang asing melainkan juga warga negara Indonesia yang selama ini berobat ke luar negeri. Jumlah warga Indonesia yang berobat ke luar negeri diperkirakan mencapai 123 ribu hingga 240 ribu orang, dengan jumlah devisa keluar hampir 90 triliun. Dengan menyasar pasar warga asing berobat ke KEK Sanur, ditargetkan meraup devisa mencapai Rp19,6 triliun.

Keluarkan Sejumlah Kebijakan

Guna mendukung KEK ini, pemerintah juga mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 tahun 2023 tentang kemudahan dokter asing bekerja di KEK Kesehatan Sanur. Sementara dalam bidang penyediaan alat medis diberikan kemudahan impor peralatan yang akan digunakan di KEK Sanur.

Sementara untuk mencapai target menjadi “World Class Medical & Wellness Destination”, KEK Sanur sejumlah pihak seperti Sing Health, ICON Cancer, Swire Pacific and INA dan HK Asia Medical. Perjanjian kerja sama telah dilakukan tahun 2024. Pelayanan kesehatan yang disediakan meliputi Kardiologi, Onkologi, Neurologi, Gastroenterologi dan Hepatologi, Ortopedi, Pemeriksaan Kesehatan Komprehensif, Kesehatan Wanita dan Anak dan Wisata Pengobatan dan Vaksinasi.

Baca juga:  Kantongi Animasi Desain Perencanaan, Koster-Giri Pastikan Tata Kawasan Pura Batur

KEK Sanur diproyeksikan akan menjadi pusat wisata kesehatan terintegrasi terbesar di Asia. Untuk itu tidak hanya rumah sakit, tetapi juga terdapat sarana pendukung lainnya seperti Etnobotanical Garden seluas 4,9 Ha yang akan menjadi pusat paru-paru KEK ini.

Ethnobotanical Garden menjadi fasilitas yang mendukung percepatan recovery pasien yang menjalankan pengobatan di international medical facility, serta berperan sebagai sarana penunjang fasilitas wellness hotel The Meru Sanur, menghadirkan pengalaman wellness yang
unik, holistik, menciptakan perjalanan well being dan memorable journey. Di dalamnya juga tersedia sarana untuk melukat, ritual pembersihan diri secara niskala.

Wujud lain dari terintergasinya wisata kesehatan, KEK Sanur tersedia tempat untuk berbelanja yang akan melibatkan UMKM lokal. Hal ini menjadi bagian dari pemberdayaan terhadap desa adat setempat.

Baca juga:  PLN Sediakan 1.274 MW untuk Pasokan Bali saat Pertemuan IMF-WB

Berkaitan dengan target investasi yang akan digaet dari KEK Sanur dikutip dari website kek.go.id mencapai angka Rp6,2 triliun. Sementara tenaga kerja yang akan diserap mencapai18.375 orang.

Beberapa kali rencana pengoperasian KEK ini tertunda. Saat groundbreaking, Presiden Jokowi mengatakan operasional dimulai pada 2023. “Saya sangat mengapresiasi, menghargai dan kita harapkan nanti di pertengahan 2023 rumah sakit ini sudah selesai dan bisa operasional,” ungkapnya ketika itu.

Awal 2025, melalui Menteri BUMN Erick Thohir sempat disebutkan pula rencana operasional pada April 2025. Barulah pada Rabu, 25 Juni 2025, peresemian dapat dilakukan oleh Presiden Prabowo. (Nyoman Winata/balipost)

Berikut adalah layanan di Bali International Hospital (BIH)

– Kardiologi
– Onkologi
– Neurologi
– Gastroenterologi dan Hepatologi
– Ortopedi
– Pemeriksaan Kesehatan Komprehensif
– Kesehatan Wanita & Anak
– Wisata Pengobatan & Vaksinasi

BAGIKAN