Ketua Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana, SH.,M.Kn., bersama Petruk. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tidak dilibatkannya legenda hidup drama gong lawas, yaitu Petruk, dalam pesta kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 menuai pro dan kontra dari netizen.

Bahkan, ada nitizen yang menyerempet isu politik. Pasalnya, pada perhelatan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tahun 2024 lalu, I Nyoman Subrata yang memerankan Petruk ini mendukung salah satu pasangan calon, yaitu De Gadjah.

Hal ini pun dibantah oleh Ketua Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana, SH.,M.Kn. Dikatakan, tidak dilibatkkanya Petruk dalam pementasan drama gong lawas di PKB nanti memang karena ada syarat dari tim Kurator PKB agar penampilan para seniman drama gong lawas menyajikan tontonan yang mendidik sarat dengan “anggah unguhang bahasa Bali alus” dan etika tatanan kehidupan di masyarakat Bali.

Baca juga:  Jumlah Kasus COVID-19 di Indonesia Tambah Lagi, Total Jadi 579

Sementara, Petruk dalam penampilannya dianggap latah dengan kata “b*ngs*t” yang dinilai kasar. “Ahhh nggak ada itu (ke arah politik,red) sama sekali gak ada hubungannya (dengan politik). Karena dia (Petruk,red) di bangli juga enggak ikut (PKB,red), jadi diarah-arahkan ke sana, padahal sama sekali gak ada itu,” tegas Agung Aryana, Kamis (5/6).

Agung Aryana mengungkapkan bahwa dalam arahan tim kurator PKB, drama gong lawas dijadikan percontohan bagi drama-drama gong lainnya. Sehingga, diharapkan pemeran drama gong lawas mengutamakan “anggah unguhang bahasa Bali alus” dan dan etika tatanan kehidupan di masyarakat.

Diungkapkan, bahwa dari evaluasi pementasan pada PKB tahun 2024 lalu drama gong lawas masih dianggap melalukan dialog-dialog yang tidak sepatutnya dikeluarkan. Padahal pada waktu itu hal tersebut sudah diwanti-wanti dan ditekankan oleh tim kurator. Sehingga diharapkan hal tersebut tidak terulang pada PKB tahun ini.

Baca juga:  Mantan Bendahara dan Sekretaris LPD Desa Adat Tamblang Diadili di Tipikor

Hal ini pun, lanjut Agung Aryana telah dijelaskan kepada Petruk Cs., bahwa hanya pada penampilan di PKB saja mereka tidak dilibat. Sedangkan, pada pentas di luar PKB akan tetap dilibatkan.

Agung Aryana menegaskan bahwa Paguyuban Pecinta Seni Drama Gong Lawas sangat mendukung program Pemerintah Provinsi Bali dengan visi “Nangun sat Kerthi Loka Bali”, utamanya dalam pelestarian seni budaya Bali.

Di samping juga mendukung pembinaan-pembinaan serta arahan yang disampaikan oleh pemerintah untuk tujuan yang lebih baik.

Baca juga:  Selama di Pengungsian, Anak-anak Terhibur dan Tak Merasa Bosan

Hal ini telah disampaikan kepada seluruh anggota Drama Gong Lawas, termasuk kepada Petruk Cs. yang merupakan legenda hidup drama gong lawas. “Kita pure (murni) ngajegin seni, tidak ada yg lain,” tandasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali, I Gede Arya Sugiartha, juga membantah tudingan tersebut. Dikatakan, bahwa pada prinsipnya tidak mungkin pemerintah menjegal seniman untuk tampil di PKB. “Prinsipnya gak mungkin kita pemerintah menjegal seniman untuk tampil di PKB. Mohon diluruskan itu,” ujar singkat Arya Sugiartha.

Berdasarkan jadwal, Drama Gong Lawas akan tampil pada Rabu, 2 Juli 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN