Krama Desa Adat Kesiman melakukan ritual mengawali prosesi Ngarebong, Minggu (11/5). (BP/sue)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Minggu (11/5) sore ini, krama Desa Adat Kesiman menggelar tradisi ngarebong.

Ritual sakral ini dipusatkan di Pura Agung Kesiman mulai pagi hingga malam hari.

Warga di luar desa adat dipersilakan untuk menonton tradisi ini. Syaratnya, mereka harus berpakaian adat ke pura dan bersedia menonton dengan cara duduk bersama. Kemudian tidak membawa minuman dalam kemasan plastik.

Ritual ngarebong diawali Sabtu (10/5) dengan parade penjor. Kemudian prosesi ngerebong dimulai pada pukul 08.00 WITA. Kober warna merah, putih, dan hijau druwe Pura Mregan diantarkan ke Pura Petilan sebagai pertanda prosesi rangkaian ngarebong dimulai.

Baca juga:  Pura Pangerebongan Kesiman Dijaga Ketat Aparat

Tajen aci atau tabuh rah baru bisa dimulai jika kober ini sudah tiba di Pura. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi ngalunganing Ida Bhatara.

Wakil Bendesa Adat Kesiman, Guru Gede Anom Ranuara menjelaskan prosesi ngarebong kemudian dilanjutkan dengan upacara Nyanjan dan Nuwur Ida Bhatara pada pukul 16.00 WITA.

Tujuan upacara ini untuk memohon kekuatan suci Bhatara-Bhatari agar turun melalui pradasar-nya. Barulah dilanjutkan ngarebong mengelilingi wantilan tiga kali, dilanjutkan Maider Bhuwana dan terakhir ngaluwur. Upacara berakhir diperkirakan pukul 19.00 WITA. (Sueca/balipost)

Baca juga:  Desain Pembangunan Bali Harus Holistik
BAGIKAN