Putu Diah Pradnya Maharani. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Putu Diah Pradnya Maharani dari PDI Perjuangan Dapil Kabupaten Gianyar menjadi Anggota DPRD Bali termuda yang dilantik oleh Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar, Senin (2/9). Putri pertama dari Bupati Gianyar periode 2018-2023, Made Agus Mahayastra ini baru berusia 21 tahun.

Pada Pileg 2024 lalu, Putu Diah Pradnya Maharani atau akrab disapa Gek Diah ini berhasil memperoleh 133.868 suara dengan daerah pemilihan di Kabupaten Gianyar. Bahkan, perolehan suara ini tertinggi di antara caleg lainnya di seluruh Bali.

Ditemui saat pelantikan, perempuan yang lahir pada 30 Oktober 2002 ini mengaku bersyukur dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh masyarakat Kabupaten Gianyar kepadanya, sehingga bisa menjadi anggota DPRD Bali periode 2024-2029.

Baca juga:  Mohon Kemenangan untuk Teluk Benoa, ForBALI Lakukan "Nyegara Gunung" di Goa Lawah

Ia mengaku akan menjalankan amanah untuk menyerap aspirasi masyarakat. Untuk itu, ia akan belajar banyak kepada senior-seniornya, termasuk kepada tokoh-tokoh yang berpengalaman di DPRD Bali.

Ditanya terkait komisi apa yang cocok buat dirinya, Gek Diah mengatakan belum memikirkannya. Yang pasti dia ingin menyuarakan suara-suara masyarakat untuk memajukan Bali ke depannya, khususnya di bidang sosial.

“Bisa dilihat di sosmed saya, saya sering menemui masyarakat-masyarakat khususnya yang disabilitas dan juga teman-teman barista maupun anak-anak yang ada di LPK-LPK,” ujarnya.

Selain aktif bertemu masyarakat, ia juga mengikuti organisasi Hipmi Gianyar dan BARISTAG (Barista Gianyar) yang merupakan organisasi barista yang sudah bersertifikasi. Ia menjabat sebagai wakil ketua.

Baca juga:  Dari Artis Dibekuk saat Pesta Ganja hingga Pintu Masuk Internasional Bali Dibuka Lagi Februari

Ketika disinggung pengaruh ayahnya pada karir politiknya saat ini, Gek Diah mengatakan sangat bersyukur sekali karena orangtuanya selalu mendukung. Sebab, dia mengakui dalam segi apapun orangtuanya selalu mendukung. Mulai dari lomba olimpiade saat masih sekolah, lomba fashion show, dan sampai sekarang masuk ke politik.

“Mereka sangat support sekali dan tentu karena orangtua saya di politik juga, saya tidak memungkiri ada privilege juga, tapi saya ingin menggunakan privilege ini dengan benar dan baik. Oleh karena itu saya sangat bersyukur sekali untuk umur karena masih muda, kalau saya lahir 3 hari telat itu sudah tidak bisa masuk. Saya bersyukur bisa cukup umur dan lulus kuliah jadi bisa full mengabdi,” tandasnya.

Baca juga:  WNA ke Indonesia Harus Jalani 8 Hari Karantina, Ini Pertimbangannya

Gek Diah tercatat menempuh pendidikan di SMP Doremi Excellent School Denpasar. Dia pernah lolos semifinal Olimpiade Kimia Tingkat SMP Se-Bali pada 2017. Dia juga pernah meraih medali perunggu dalam Olimpiade Kimia tingkat SMP se-Bali 2018.

Saat menempuh pendidikan di Doremi Excellent School, Diah pernah mendapat juara I Siswa Berbudi Pekerti tingkat SMP. Kemudian, pada 2019, Gek Diah menjadi wakil Bali dalam Grand Final Pemilihan Puteri Remaja Indonesia di Jakarta. Lulus SMA, Diah kuliah di sebuah universitas di Singapura menempuh jurusan Hubungan Internasional. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *