BANGLI, BALIPOST.com – Upacara pemelaspasan uprengga tetaring di Pura Kawitan Catur Sanak Kayuan Bali Mula, Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, digelar pada 21 Agustus 2024.

Upacara ini dipuput Ida Pandita Mpu Budha Paramantha Darma Siddhi dari Griya Agung Pasraman Tri Sakti Gayatri.

Dalam pelaksanaan upacara ini, semua perangkat sarana upakara diupacarai sehingga dapat berjalan dengan lancar, semarak, dan umat mendapatkan kepuasan, serta selanjutnya dapat meningkatkan sraddha dan bhakti penyelenggara upacara yadnya.

Ketua Panitia Karya, Jero Komang Cinta saat ditemui di sela-sela upacara mengatakan uparengga dapat diberikan arti bahwa semua bentuk perangkat upacara adalah merupakan simbol perwujudan Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui kekuatan sinar suci-Nya.

Baca juga:  Belasan ODGJ yang Dipasung Berhasil Dibebaskan

Dengan demikian simbolis uparengga adalah segala perangkat upacara yadnya yang dipergunakan umat Hindu sebagai perwujudan sinar suci Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang merujuk pada makna tertentu sehingga umat yang melaksanakan upacara mendapatkan kebahagiaan dan dapat meningkatkan Sradha dan Bhakti.

Dikatakan, upacara pamlaspas uparengga ini juga untuk memohon anugrah Ida Sanghyang Widi Wasa sebagai manifestasi Beliau yang berwujud Sanghyang Siwa Karma atau Dewaning Undagi, Dewanya Tukang Bangunan. Juga mohon anugrah kepada Bhagawan Wiyasa sebagai Dewanin Pamlaspas.

Baca juga:  Terwujud, Cita-Cita Gubernur Koster Melayani Masyarakat dan Umat Hindu Menyeberang ke Nusa Penida

Sedangkan tujuan dari upacara melaspas ini tidak lain untuk menyetarakan kesakralan bangunan baru dengan yang lama. Di samping itu juga agar bangunan baru punya makna yang sesuai dengan guna bangunan itu sendiri walaupun sifatnya bukan permanen.

Lebih lanjut dijelaskan, sejak digelarnya upacara majaya-jaya,  krama warih Ida Betara Kawitan sudah melaksanakan ayah-ayahan dengan membuat sarana upacara meliputi sejumlah bangunan, banten, pemasangan ider-ider, penjor dan lain sebagainya.

Tak hanya pangempon Pura Kawitan Catur Sanak Kayuan Bali Mula, tetapi beberapa krama yakni dari Dadia Pura Purin Ratu Kauh Songan, Pura Dadia Kresek Kayuselem Songan dan Dadia Pura Kaja Kangin Songan juga ikut ngaturang ayah.

Baca juga:  Hari Ini, 13 Desa di Bangli Gelar Pilkel Serentak

Dengan dilaksanakannya upacara pemelaspasan ini, tambah Jero Komang Cinta, pihaknya mempunyai harapan agar jalannya Karya Agung Ngenteg Linggih, Makebat Daun, Mapadudusan Agung lan Manawa Ratna di Pura Kawitan Catur Sanak Kayuan Bali Mula ini bisa berjalan lancar. Selain itu juga berharap supaya memaksimalkan tingkat kenyamanan para umat yang datang melaksanakan persembahyangan. (Pramana Wijaya/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN