Otoritas kesehatan Korsel pada Jumat (9/8/2024) menyatakan jumlah pasien rawat inap akibat penyakit Covid-19 meningkat tajam selama sebulan terakhir di tengah kebangkitan penyebaran virus pada musim panas di seluruh Korsel. (BP/Ant)

SEOUL, BALIPOST.com – Korea Selatan baru-baru ini dilanda kebangkitan penyebaran virus Covid -19. Menurut otoritas Kesehatan setempat, jumlah pasien rawat inap akibat penyakit Covid-19 meningkat tajam.

Dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (9/8), jumlah orang yang dirawat di 220 rumah sakit di seluruh negeri akibat Covid-19 mencapai 861 orang pada pekan pertama Agustus, tingkat tertinggi sejak awal Februari, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Baca juga:  Empat Zona Merah Kembali Tambah Korban Jiwa COVID-19

Angka tersebut meningkat pesat dari 148 pada pekan kedua Juli menjadi 226 pada pekan ketiga dan 475 pada pekan berikutnya. Otoritas setempat memperkirakan tren peningkatan ini akan berlanjut hingga akhir bulan ini.

Gelombang terbaru ini dipicu oleh subvarian KP.3 dari varian omicron yang menyebar dengan cepat, yang menyumbang 45,5 persen dari total kasus pada Juli.

Dari jumlah pasien rawat inap bulan ini, 65,2 persen di antaranya berusia 65 tahun ke atas, diikuti oleh 18,1 persen yang berusia 50-64 tahun.

Baca juga:  Menkes Pelajari Materi Somasi Dari Forum Dokter

Meskipun terjadi lonjakan jumlah pasien, lebih dari 90 persen dari mereka hanya mengalami gejala ringan dan Korsel dapat menangani situasi tersebut dengan sistem medis saat ini.

Namun, pemerintah memutuskan untuk memperkuat pemantauan terhadap warga lanjut usia dan kelompok berisiko tinggi lainnya serta menggandakan upaya untuk memastikan pasokan obat dan alat tes yang stabil.

Pemerintah juga akan melanjutkan kampanye vaksinasi pada Oktober, di mana kelompok berisiko tinggi akan diberikan vaksin secara gratis.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 di Bali Bertambah Banyak, Pasien Sembuh Baru Capai Ratusan Orang

“Risiko infeksi saluran pernapasan meningkat di musim panas karena tempat-tempat dalam ruangan tidak sepenuhnya berventilasi dan kontak antar orang dapat meningkat selama liburan” kata kepala KDCA Jee Young-mee. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN