I Nyoman Arthaya Sena. (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bali mengakui saat ini angkutan umum kurang diminati masyarakat.

Menurut Ketua Organda Bali, I Nyoman Arthaya Sena, saat ini angkutan umum semakin termarjinalkan. Padahal, keberadaannya berperan penting dalam memecahkan kemacetan lalu lintas yang saat ini semakin parah di Bali. Terutama di Bali Selatan dan daerah tujuan wisata (DTW) lainnya.

Ditemui di sela-sela Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Organda Provinsi Bali yang digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Selasa (30/4), Arthaya mengatakan harus ada upaya yang serius dari organisasi dan pemerintah agar masyarakat tetap menggunakan angkutan umum saat berpergian. “Belakangan ini angkutan umum kurang diminati, sehingga kami akan melakukan upaya guna mendorong masyarakat secara luas untuk kembali menggunakan angkutan umum,” tegas Arthaya yang merupakan Ketua Organda Bali periode 2024-2029 ini.

Baca juga:  Sidang Praperadilan, SPDP dan Kerugian Negara dari BPK Wajib dalam Pidana Korupsi

Selain itu, pihaknya juga bakal menjalankan arahan Sekjen DPP Organda dengan mengikuti seluruh regulasi yang dikeluarkan pemerintah yang mengatur angkutan. Di samping juga akan mengikuti perkembangan zaman, khususnya mengaplikasikan teknologi yang bertujuan baik.

Sebab, di era digitalisasi saat ini perkembangan IT tidak bisa dihindari. Namun harus dimanfaatkan untuk kebaikan transportasi umum ke depannya.

Terkait angkutan antar jemput yang beroperasi secara ilegal di Bali, pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk menyikapi hal tersebut. “Bagaimana caranya agar mereka (angkutan antar jemput ilegal, red) bisa diadopsi. Apalagi sangat banyak yang ilegal,” jelasnya.

Baca juga:  Mubasir, Terminal Semarapura Ditinggalkan Angkutan Umum

Ia mengungkapkan yang pernah tertangkap sebanyak 250 unit, tapi kenyataannya bisa 2 sampai 3 kali lipat. “Sekarang bagaimana kita mengadopsi, karena mereka juga mencari nafkah. Ini harus dicarikan solusi,” pungkasnya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN