Pembeli sedang berbelanja di pasar yang ada di Tabanan. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Harga sebagian besar komoditas pangan di sejumlah pasar di Kabupaten Tabanan mulai melonjak. Bahkan, beberapa komoditas mengalami peningkatan harga di atas 50 persen.

Berdasarkan hasil monitoring Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan di sejumlah pasar tradisional, pada minggu ketiga di bulan April, sebagian besar harga bahan pangan mengalami lonjakan. Harga sawi putih naik dari Rp12.000 menjadi Rp18.000 atau naik 50 persen. Sayur hijau naik dari Rp12.000 menjadi Rp20.000 atau naik 67 persen. Kemudian, harga kacang panjang naik dari Rp12.000 menjadi Rp20.000 atau naik 67 persen, dan tomat naik dari Rp28.000 menjadi Rp30.000 atau naik 7 persen.

Baca juga:  Operasional KTT G20, AHM Siapkan 20 Kendaraan Listrik

Pada komoditi bumbu-bumbuan, kenaikan terjadi pada bawang merah yang naik dari Rp28.000 per kg menjadi Rp45.000 per kg atau naik 61 persen. Bawang bombay naik dari Rp30.000 per kg menjadi Rp40.0000 per kg atau naik 33 persen, dan cabai keriting naik dari Rp45.000 per kg menjadi Rp50.000 per kg atau naik 11 persen.

Kemudian, harga daging ayam ras naik dari Rp40.000 per kg menjadi Rp 42.000 per kg atau naik 5 persen. Minyak Kita dari Rp16.000 menjadi Rp17.000 per kg atau naik 6 persen, dan harga jeruk naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per kg atau 13 persen.

Baca juga:  Tabanan Capai Rekor Baru Pasien COVID-19 Sembuh, Tapi Kasus dan Korban Jiwa Juga Tambah

Petani cabai di Banjar Bangah, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Nyoman Sudiasa, Rabu (17/4), mengungkapkan, setelah libur panjang Lebaran, kenaikan harga cabai merah besar maupun cabai merah kecil di tingkat petani terus berlanjut. Terbaru, harga untuk cabai merah kecil sudah menyentuh Rp50.000 per kg, sedangkan untuk cabai merah besar naik ke posisi Rp30.000 per kg. “Kenaikan harga cabai di petani ini terjadi secara bertahap dan terbaru terjadi pada Sabtu lalu,” tuturnya.

Baca juga:  Penggunaan Bahan Berbahaya di Makanan, Bali Peringkat 4

Prediksinya, lonjakan harga cabai ini dipicu akibat ketersediaan barang di pasaran yang belum kembali normal pascalibur panjang Lebaran. Pasokan dari petani lokal maupun luar Bali belum maksimal sehingga di tengah meningkatnya permintaan pasar membuat kenaikan harga cabai ini terus berlanjut hingga saat ini.

“Kemungkinan kenaikan harga cabai ini masih akan terus berlanjut dalam seminggu ke depan. Sehingga itu tentu menguntungkan bagi petani karena bisa mengantongi hasil lebih banyak dari biasanya,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *