Suasana di SD N 3 Pekutatan. SD ini tutup seiring dengan kepindahan warga mess Perumda Bali di Sumbermis, Pekutatan. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Sekolah Dasar Negeri 3 Pekutatan akhirnya resmi dibubarkan menjelang tahun ajaran baru ini. Meski bangunan gedung ini masih ada, namun aktivitas belajar mengajar sudah tidak ada, lantaran tidak adanya murid.

Dari pengamatan, Kamis (1/2), sekolah nampak tutup dan sudah tak terawat lagi. Sejumlah ruangan juga kosong dan menyisakan beberapa aset saja. Seperti kursi belajar, poster, papan tulis dan alat peraga belajar lainnya.

Sedangkan kondisi bangunan meskipun masih bagus di bagian atap, namun sejumlah bagian gedung seperti kusen dan jendela sudah hancur. Dari sekitar tiga gedung yang terpisah dalam sekolah tersebut masih nampak utuh namun sudah tidak difungsikan lama.

Baca juga:  Perusahaan Tidak Perform Akan Dibubakan Kementerian BUMN

Sementara itu di areal halaman depan dan belakang nampak kurang terawat lantaran sudah tak digunakan.

Sekolah Dasar Negeri ini resmi tutup setelah minimnya siswa yang bersekolah. Sebelumnya sebagian besar siswa SD di pinggir jalan provinsi Pekutatan-Singaraja ini didominasi dari warga di Banjar Adat Sumbermis yang tidak lain merupakan mess pekerja Perumda Bali.

Pascakepindahan puluhan KK karena terdampak investasi pengembangan jalan Tol, tidak ada lagi yang bersekolah tingkat dasar itu.

Baca juga:  Puluhan Koperasi di Badung Diusulkan Bubar

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, membenarkan sudah tidak beroperasinya SD Negeri 3 Pekutatan itu. Sekolah ini akhirnya dilakukan regrouping lantaran minimnya jumlah murid. Terakhir yang aktif masih sekitar 15 siswa. Sehingga beberapa murid yang masih bertahan, dipindahkan ke SD Negeri terdekat.

Meskipun tutup, aset bangunan sekolah baik gedung dan tanah masih tercatat di Dinas Dikpora Jembrana. “Sudah dipastikan tutup diregrouping,” kata Anom.

Baca juga:  Mendikbud Izinkan Dana BOS untuk Beli Kuota Internet

Pemindahan ini termasuk tenaga pengajar di SD tersebut menyesuaikan yang status kontrak maupun PPPK. Sejumlah guru PNS menurutnya juga sudah memasuki pensiun. (Surya dharma/Balipost)

BAGIKAN